ilustrasi monitoring dokter (unsplash.com/National Cancer Institute)
Lebih lanjut, peningkatan risiko akibat kelahiran pertama yang lebih awal juga bisa dibatasi dengan mengontrol faktor kardiometabolik tradisional, seperti IMT, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
"Perempuan sering dianggap berisiko rendah terkena penyakit kardiovaskular, yang menyebabkan keterlambatan diagnosis. Bahkan ketika didiagnosis, mereka cenderung menerima pengobatan yang kurang tepat sasaran dibandingkan laki-laki," ucap Dr. Maddalena Ardissino, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah rilis.
Dokter Ardissino menekankan bahwa temuan bukan berarti perempuan harus khawatir jika mereka mengalami menstruasi pada usia muda atau melahirkan lebih awal. Risiko penyakit kardiovaskular bisa diminimalkan jika faktor risiko tradisional, seperti IMT dan tekanan darah, dikontrol dengan baik.
Menurutnya, temuan ini lebih menekankan perlunya dokter untuk memantau faktor risiko tersebut pada perempuan dan melakukan intervensi jika diperlukan.
Kesehatan reproduksi perempuan, seperti usia menstruasi pertama dan usia kehamilan pertama yang lebih awal, bisa meningkatkan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, risiko tersebut bisa diminimalkan dengan menjaga faktor risiko tradisional.