Banyak ahli kesehatan, seperti ginekolog, memperingatkan bahwa perawatan semacam filler vagina bisa berbahaya dan mengakibatkan infeksi, jaringan parut, kecacatan, dan perubahan sensasi pada labia yang dapat mengganggu fungsi seksual normal.
Para ahli juga memperingatkan tentang risiko jika suntikan diberikan oleh praktisi yang tidak terlatih, mengingat penawaran ini banyak ditemukan di internet atau media sosial.
Seperti semua prosedur kosmetik, ada risiko terkait filler vagina dan karena kurangnya penelitian medis, dokter tidak dapat memberi tahu pasien mengenai risiko atau konsekuensi jangka panjangnya.
Banyak klinik yang menyatakan bahwa prosedur ini memberikan "penampilan yang diremajakan" pada labia, dan "tampilan lebih penuh dan lebih muda", bahkan "vagina terlihat lebih bagus".
Para ahli khawatir dengan taktik pemasaran oleh beberapa penyedia layanan untuk mengiklankan prosedur kosmetik alat kelamin, termasuk bahasa yang emosional, negatif, dan mempermainkan ketidakamanan dan kerentanan perempuan.
Seperti prosedur kosmetik lainnya pada alat kelamin perempuan, seperti mencerahkan dan meremajakan vagina, ada kekhawatiran bahwa filler vagina sebenarnya tidak diperlukan secara medis.
Perempuan harus mendiskusikan perawatan ini dengan dokter, yang mungkin dokter akan menawarkan alternatif yang lebih aman untuk mengatasi masalah yang mendasari, misalnya konseling psikoseksual.
Referensi
Daily Star. Diakses pada Mei 2024. Labia puffing is latest beauty trend: Would you do this to YOUR vagina?
Now to Love. Diakses pada Mei 2024. Labia puffing: the latest, most bamboozling beauty trend.
Refinery29. Diakses pada Mei 2024. The Labia Puff: Not Even Our Vaginas Are Safe From Fillers.
Fasola, E., & Gazzola, R. (2016). Labia Majora Augmentation with Hyaluronic Acid Filler: Technique and Results. Aesthetic Surgery Journal, 36(10), 1155–1163. https://doi.org/10.1093/asj/sjw083
Dr Rasha. Diakses pada Mei 2024. Discovering Vaginal Filler: Enhancing Comfort and Confidence.
Rajar, U. D. M., Mashhood, A. A., et al. (2024). Effects of Dermal Fillers on Vaginal Laxity and Female Sexual Function: A Minimally Invasive Procedure for Vaginal Rejuvenation. European Medical Journal, 68–73. https://doi.org/10.33590/dermatolamj/fegr7111.