Dokter akan mendiagnosis folikulitis dengan melihat kulit dan meninjau riwayat kesehatan. Dokter mungkin menggunakan teknik untuk pemeriksaan mikroskopis kulit (dermoskopi).
Jika perawatan awal tidak menghilangkan infeksi, dokter mungkin melakukan swab untuk mengambil sampel kulit atau rambut yang terinfeksi. Sampel ini akan dikirim ke laboratorium untuk mengetahui penyebab infeksi. Biopsi kulit juga bisa dilakukan untuk mengesampingkan kondisi lain, tetapi ini jarang dilakukan.
Perawatan untuk folikulitis tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya, tindakan perawatan diri apa yang telah dilakukan, dan preferensi. Pilihan termasuk obat-obatan dan intervensi seperti laser hair removal. Bahkan jika pengobatan membantu, infeksi dapat kembali.
Obat-obatan
- Krim atau pil untuk mengendalikan infeksi. Untuk infeksi ringan, dokter mungkin akan meresepkan krim, losion, atau gel antibiotik. Antibiotik oral tidak secara rutin digunakan untuk folikulitis. Namun, untuk infeksi yang parah atau berulang, dokter mungkin akan meresepkannya.
- Krim, sampo, atau pil untuk melawan infeksi jamur. Antijamur adalah untuk infeksi yang disebabkan oleh ragi, bukan bakteri. Antibiotik tidak membantu dalam mengobati jenis ini.
- Krim atau pil untuk mengurangi peradangan. Pada kasus folikulitis eosinofilik ringan, dokter mungkin menyarankan krim steroid untuk mengurangi rasa gatal. Pada orang dengan HIV/AIDS, mungkin akan terlihat peningkatan gejala setelah terapi antiretroviral.
Intervensi lainnya
- Operasi kecil. Jika memiliki bisul besar atau karbunkel, dokter mungkin membuat sayatan kecil untuk mengalirkan nanah. Ini dapat menghilangkan rasa sakit, mempercepat pemulihan, dan mengurangi jaringan parut. Area tersebut kemudian akan ditutup dengan kain kasa steril jika nanah terus mengalir.
- Laser hair removal. Jika perawatan lain gagal, hair removal jangka panjang dengan terapi laser dapat membersihkan infeksi. Metode ini mahal dan sering kali butuh beberapa sesi perawatan. Ini secara permanen menghilangkan folikel rambut sehingga mengurangi kepadatan rambut di area yang dirawat. Efek samping lain yang mungkin dirasakan termasuk kulit berubah warna, bekas luka, dan lepuh.
Itulah fakta medis seputar folikulitis atau peradangan pada folikel. Kunci utama untuk mencegahnya adalah dengan cara menjaga kebersihan sebaik mungkin. Jangan malas untuk mandi dan jaga barang-barang pribadi yang bersentuhan kulit dengan baik.
Folikulitis adalah kondisi yang sangat umum. Kalau kamu melihat benjolan merah kecil di lengan, kaki, wajah atau punggung dan mulai mengalami gejala tidak nyaman (nyeri, drainase cairan, demam), hubungi dokter.
Folikulitis sering kali dapat dirawat di rumah dan tidak butuh intervensi dokter. Akan tetapi, jika punya kekhawatiran, tidak ada salahnya untuk menemui dokter.