"Penelitian kami memberikan bukti baru bahwa gaji kecil selama tahun-tahun pendapatan tertinggi berkaitan dengan penurunan memori lebih cepat," ujar pemimpin studi, Katrina Kezios, PhD.
Selain itu, Katrina mengatakan bahwa hasil ini juga terlihat di kelompok validasi. Sekadar informasi, kelompok validasi adalah kelompok terpisah dalam studi yang juga menjalani analisis serupa. Oleh karena itu, jika hasil yang sama terlihat di kelompok validasi, maka hasil penelitian makin diperkuat.
Para peneliti mencatat bahwa hasil negatif dari gaji kecil untuk kognitif ini tetap benar meski telah disesuaikan dengan beberapa faktor, dari usia, jenis kelamin, ras, hingga status pensiun saat penilaian memori perdana.
Setuju dengan pernyataan Katrina, peneliti senior, Adina Zeki Al Hazouri, PhD, mengatakan bahwa dengan penelitian ini, kebijakan sosial di masa depan seharusnya meningkatkan kesejahteraan pekerja dengan upah minim. Dengan begitu, kesehatan kognitif juga terjamin.
"Penelitian ke depannya bisa mengamati jumlah kasus demensia dan penuaan kognitif yang bisa dicegah melalui skenario hipotetis dari meningkatkan upah minimum per jam," kata Adina.