Perawatan untuk gangguan perilaku tidur REM disesuaikan dengan setiap pasien dan melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, pengobatan, dan teknik pencegahan cedera.
1. Menghindari pemicu
Karena penggunaan alkohol atau obat resep tertentu dapat berkontribusi pada gangguan perilaku tidur REM, membuat perubahan gaya hidup untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaannya dapat menjadi bagian dari perawatan.
Perubahan ini dapat menjadi bagian dari serangkaian langkah yang lebih besar untuk meningkatkan kebersihan tidur, seperti mengatur jadwal tidur yang konsisten, yang menormalkan tidur dan meningkatkan kualitas tidur.
2. Obat-obatan
Melatonin adalah pilihan obat lini pertama untuk gangguan perilaku tidur REM, karena memiliki efek samping yang lebih sedikit namun memiliki kemanjuran serupa. Ini juga merupakan pilihan yang lebih aman untuk individu lanjut usia, individu dengan demensia, risiko jatuh, atau pasien sleep apnea.
Dosis melatonin untuk gangguan perilaku tidur REM berbeda dengan dosis saat digunakan untuk membantu tidur. Ini harus dikonsultasikan dengan dokter.
Obat resep clonazepam telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala untuk 50–80 persen individu dengan gangguan tidur REM. Namun, ini dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti mengantuk, pelupa, dan gangguan keseimbangan pada pagi hari. Ini juga dapat berkontribusi atau memperburuk sleep apnea.
Selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat resep maupun obat yang dijual bebas. Dokter dapat memberi saran terbaik tentang rencana perawatan berdasarkan riwayat dan gejala medis.
3. Teknik pencegahan cedera
Membangun lingkungan tidur yang aman adalah salah satu hal terpenting untuk seseorang dengan gangguan tidur perilaku REM. Cedera terkait tidur (termasuk memar, luka, patah tulang, trauma tumpul, dan trauma kepala) telah dilaporkan antara 30 hingga 81 persen individu dengan gangguan perilaku tidur REM. Selain itu, pasangan tidur juga berisiko mengalami cedera saat tidur di samping seseorang yang tanpa sadar melakukan mimpi yang berisi kekerasan.
Rekomendasi untuk pencegahan cedera mungkin termasuk:
- Menyingkirkan benda tajam dan senjata dari kamar tidur.
- Menempatkan bantalan di lantai di sekitar tempat tidur.
- Memasang padded bed rail di sisi tempat tidur.
- Meletakkan kasur di lantai.
- Memindahkan furnitur dan barang-barang berantakan dari tempat tidur.
- Melapisi bantal di sudut furnitur di kamar tidur.
- Melindungi jendela kamar tidur.
Tergantung tingkat keparahan, pasien mungkin disarankan untuk tidur terpisah dengan pasangan hingga gejalanya diobati dengan baik.