Dinding lambung berperan layaknya lapisan pelindung lembut. Dalam kasus gastritis erosif, peradangan perlahan mengikis dinding ini, hingga terbentuk luka-luka dangkal yang disebut erosi. Bila dibiarkan, kerusakan tersebut bisa makin dalam dan berkembang menjadi ulkus lambung.
Jika sampai terjadi, kamu mungkin merasakan perih bak terbakar di ulu hati, disertai mual yang datang bergantian dengan keinginan untuk muntah. Nafsu makan menurun, dan bahkan sekadar membayangkan makanan pun bisa membuatmu ciut. Jika erosi atau ulkus sampai berdarah, tanda-tandanya lebih nyata, seperti tinja berubah gelap seperti tar, napas terasa pendek, badan lemas, bahkan muntah darah.
Kabar baiknya, tersedia pengobatan untuk gastritis erosif. Beragam obat bisa meredam produksi asam lambung, memberi kesempatan bagi dinding lambung untuk pulih. Jika pendarahan tak kunjung berhenti, dokter dapat melakukan prosedur khusus untuk menghentikan pendarahan dalam.