Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasien Alzheimer (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif kronis, yaitu hilangnya struktur atau fungsi neuron secara progresif, termasuk kematian neuron. Penurunan yang terjadi biasanya dimulai perlahan dan secara bertahap memburuk seiring waktu.

Menurut sebuah studi dalam “British Medical Journal” tahun 2009, sekitar 60-70 persen demensia disebabkan oleh Alzheimer.

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa Alzheimer dan penyakit terkait demensia menempati lima peringkat teratas penyebab kematian di dunia, dengan total 1.296 kematian tahun 2016.

Jumlah total penderita demensia diproyeksikan mencapai 82 juta jiwa pada tahun 2030 dan 152 juta jiwa pada tahun 2050. Hal ini menjadikan Alzheimer dan penyakit terkait demensia lainnya sebagai penyakit yang perlu diantisipasi.

Biarpun fakta mengatakan demikian, tampaknya masih banyak dari kita yang belum mengenal penyakit neurodegeneritif kronis ini. Alzheimer memang penyakit terkait usia, tetapi tidak semua orang tua terdiagnosis penyakit ini.

Menurut “European Journal of Neurology” tahun 2007, gejala awal Alzheimer sering kali disalahpahami sebagai gejala penuaan normal.

Dikutip dari “Journal of Internal Medicine” tahun 2004, gejala awal Alzheimer dapat mulai terdeteksi 8 tahun sebelum seseorang terdiagnosis. Berikut ini 10 gejala awal Alzheimer yang perlu kita waspadai sedini mungkin.

1. Sulit mengingat sesuatu

pexels.com/Helena Lopes

Kamu patut waspada kalau sering mengalami kesulitan dalam mengingat sesuatu, terutama kejadian yang baru saja terjadi. Pasalnya, gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah hilangnya memori yang berakibat pada sulitnya mengingat informasi yang baru dipelajari.

Penderita Alzheimer sulit mengingat tanggal acara penting, sering mengulangi pertanyaan yang sama, hingga membutuhkan alat bantu untuk mengingat. 

Menurut sebuah laporan dalam “Drug Effectiveness Review Project” tahun 2012, kelupaan yang normal adalah kelupaan yang terjadi sesekali. Misalnya lupa nama seseorang yang baru dikenal atau lupa dengan janji, tetapi nanti orang tersebut bisa mengingatnya kembali.

2.Sulit dalam merencanakan atau memecahkan masalah

Editorial Team

Tonton lebih seru di