ilustrasi vaksin (IDN Times/Aditya Pratama)
Dengan vaksin, manusia bisa menghadapi berbagai penyakit, termasuk COVID-19. Pertanyaannya, apakah vaksin yang diproduksi selama pandemik bisa melindungi dari Orthrus?
Para peneliti OSU mencatat dalam studinya bahwa efikasi booster mRNA 3 dosis terus melemah terhadap subvarian Omicron yang bermunculan. Oleh karena itu, sejalan dengan ilmuwan lainnya, para peneliti AS ini ingin agar booster yang baru, booster bivalent, untuk dipercepat administrasinya. Walau begitu, tetap ada kabar tak sedap.
"Efek ini bisa ditanggulangi sebagian dengan pemberian booster bivalent. Meski begitu, risiko penghindaran [imunitas] oleh beberapa subvarian, terutama CH.1.1 dan CA.3.1, tetap besar," tulis para peneliti OSU.
Pada akhir Agustus 2022, booster bivalent mRNA buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna disahkan oleh BPOM AS (FDA). Dimuat oleh CDC pada 25 Januari 2023, vaksin booster bivalent mRNA yang disahkan (Pfizer-BioNTech dan Moderna) menunjukkan perlindungan terhadap XBB dan XBB.1.5 setara dengan BA.5.
Meski vaksin booster bivalent ini belum diujikan terhadap varian Orthrus, harapannya, efikasinya bisa bertahan. Layaknya Heracles membunuh Orthrus, semoga kita bisa menang melawan COVID-19 secara keseluruhan.