Selain kehilangan indra penciuman, perasa, dan kehilangan nafsu makan, ada gejala-gejala lain yang mungkin sudah familier. Seperti nyeri dada, demam, kelelahan, batuk yang persisten, nyeri perut, napas pendek, bahkan hingga suara serak dan diare.
Nyeri dada dialami oleh 42,73 persen orang Inggris dan 38,57 persen orang Amerika Serikat yang positif COVID-19. Sementara, demam dialami oleh 34,34 persen orang Inggris dan 27,74 persen orang Amerika Serikat yang positif COVID-19.
Aplikasi pelacak gejala ini adalah aplikasi smartphone gratis yang diluncurkan di Inggris pada 24 Maret 2020 dan di Amerika Serikat pada 29 Maret 2020. Aplikasi ini mengumpulkan data dari individu asimptomatik dan simtomatik serta melacak secara real time bagaimana penyakit berkembang.
Dengan catatan, informasi kesehatan ini dilaporkan sendiri setiap hari, mulai dari gejala, rawat inap, reverse-transcription PCR (RT-PCR), informasi demografis dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)