Terkadang kita menyebut seseorang "narsis" hanya karena orang tersebut sangat memperhatikan penampilan dirinya atau hobi swafoto dan mengunggahnya ke media sosial. Namun, narsistik sebagai gangguan kepribadian lebih kompleks dari itu.
Melansir Medical News Today, gangguan kepribadian narsistik termasuk tipe gangguan kejiwaan kepribadian cluster B (cluster B personality disorders). Cirinya adalah suka mendramatisir keadaan, berperilaku tidak konsisten, dan sangat emosional. Selain narsistik, tipe ini juga meliputi gangguan kepribadian antisosial, gangguan kepribadian ambang, dan gangguan kepribadian histrionik.
Sebuah artikel dalam American Psychiatric Association Publishing menyebutkan, berdasarkan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM–5), seseorang dikatakan memiliki gangguan kepribadian narsistik bila menunjukkan minimal 5 dari 9 perilaku di bawah ini:
- Merasa dirinya paling penting, misalnya melebih-lebihkan kemampuan dan berharap dianggap paling hebat meskipun tidak memiliki fakta pendukung
- Memiliki fantasi akan cinta yang sempurna, kekuasaan, atau kecantikan
- Merasa dirinya spesial dan unik, sehingga hanya orang-orang yang populer saja yang bisa memahami maksud dan tujuannya
- Sangat ingin dipuji-puji
- Memiliki harapan atau ekspektasi yang tidak realistis
- Memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadi
- Tidak memiliki rasa empati, tidak peduli terhadap perasaan orang lain
- Sering merasa iri atau beranggapan orang lain iri terhadap dirinya
- Sombong
Bagaimana, apakah kamu memiliki setidaknya lima tanda di atas atau mungkin seseorang yang kamu kenal?
Selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut tentang gangguan kepribadian narsistik dan bagaimana cara menghadapi orang-orang yang terdiagnosis gangguan kepribadian tersebut. Penting, nih!