Ketika tumor esofagus tumbuh, tumor ini dapat merusak saraf laring dan mengganggu impuls saraf ke kotak suara, sehingga menyebabkan pita suara menjadi lumpuh.
Suara serak atau batuk yang tidak kunjung reda mungkin mengindikasikan kanker esofagus.
Penting untuk diperhatikan bahwa tanda-tanda peringatan kanker esofagus juga dapat disebabkan oleh penyebab lain yang tidak terlalu serius.
Selain itu, beberapa pasien kanker esofagus tidak mengalami tanda dan gejala di atas, sementara yang lain mengalami gejala yang sama sekali berbeda.
Oleh karena itu, tindakan terbaik adalah segera mendiskusikan perubahan yang tidak biasa dengan dokter.
Orang-orang yang berisiko tinggi terkena kanker esofagus harus waspada. Beberapa faktor risikonya meliputi:
- Merokok dan penggunaan tembakau lainnya.
- Heartburn atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD) yang tidak terkontrol, suatu gangguan pencernaan kronis yang menyebabkan asam lambung atau empedu mengalir naik ke esofagus dan mengiritasi mukosa.
- Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
- Memiliki kondisi esofagus Barrett, sejenis kerusakan pada bagian bawah esofagus akibat paparan asam lambung berulang.
- Akalasia, sejenis kerusakan saraf yang mencegah esofagus menekan makanan ke dalam lambung.
Referensi
Freddie Bray et al., “Global Cancer Statistics 2022: GLOBOCAN Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries,” CA a Cancer Journal for Clinicians 74, no. 3 (April 4, 2024): 229–63, https://doi.org/10.3322/caac.21834.
"Signs and Symptoms of Esophageal Cancer." American Cancer Society. Diakses Juli 2025.
"Esophageal Cancer." National Cancer Institute. Diakses Juli 2025.
"Esophageal Cancer." Moffitt Cancer Center. Diakses Juli 2025.