ilustrasi lelah bekerja. (pexels.com/Karolina Grabowska)
Selain kaitannya dengan penyakit COVID-19, dokter Sekar juga menuliskan bahwa banyak aspek kesehatan mata yang terdampak oleh pandemi COVID-19, yang bahkan telah dinyatakan sebagai ancaman untuk kesehatan masyarakat akibat penggunaan perangkat digital atau gadget di era pandemi, baik itu untuk sekolah, bekerja, baca berita atau media sosial di internet, atau menonton film atau serial TV.
Ancaman yang dimaksud adalah mata lelah (digital eye strain) dan sindroma mata kering (dry eye syndrome).
Digital eye strain atau sering disebut sebagai computer vision syndrome disebabkan oleh kelelahan otot-otot akomodasi mata akibat bekerja dalam jarak dekat dalam waktu lama.
"Gejala yang timbul pada orang dewasa antara lain penglihatan kabur, mata terasa lelah, hingga pusing atau nyeri kepala, sementara pada anak-anak biasanya memicingkan mata, mengucek-ucek mata, dan mendekatkan atau menjauhkan mata dari layar," kata dr. Sekar.
Ia juga mengatakan bahwa digital eye strain dapat dicegah dengan membatasi screen time, atau waktu yang dihabiskan di depan layar per hari selama 2-4 jam pada anak-anak, sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Cara pencegahan lainnya adalah dengan menerapkan aturan 20-20-20 saat bekerja menggunakan perangkat digital, yaitu istirahat 20 detik, setiap 20 menit, dengan melihat sejauh 20 kaki (6 meter).
Aturan tersebut penting untuk dibiasakan untuk mencegah mata lelah.
"Karena dalam jangka panjang hal ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah penderita rabun jauh dan ukuran kacamata minus."
ilustrasi tetes air mata buatan (ophthalmologytimes.com)
Pada sindroma mata kering, gejala yang lazim dialami antara lain rasa kering, pedih, panas, gatal, maupun mata berair. Ini dikarenakan berkurangnya frekuensi berkedip saat kita menggunakan perangkat digital dan diperberat dengan ruangan yang ber-AC.
Tips dari dr. Sekar, kalau mengalami gejala sindroma mata kering yang ringan, kita dapat meneteskan tetes air mata buatan secara rutin untuk memperbaiki fungsi lapisan air mata kita. Akan tetapi, kalau keluhan dirasa sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk mendapat penanganan yang lebih baik.