ilustrasi kehamilan trimester tiga (unsplash.com/Tai's Captures)
Penanganan hiperemesis gravidarum bergantung pada tingkat keparahan gejala. Menurut NHS, obat-obatan yang diberikan oleh dokter dapat membantu meredakan gejala.
Pada kasus yang parah, ibu hamil mungkin butuh dirawat inap dan pemberian obat antimual yang diberikan lewat infus.
Suplementasi tiamina (vitamin B1) secara khusus dapat direkomendasikan, khususnya untuk mencegah perkembangan ensefalopati Wernicke (gangguan pada otak).
Sementara itu, pada kasus yang ringan, dokter mungkin akan merekomendasikan metode pencegahan mual alami, seperti konsumsi vitamin B6, B12, atau jahe.
Di luar itu semua, konseling juga bisa dilakukan, ditambah perawatan lainnya di rumah seperti istirahat cukup, menghindari bau yang dapat memicu mual dan muntah, dan perubahan pola makan.
Lebih dari sekadar morning sickness, hiperemesis gravidarum tidak boleh diremehkan, karena bisa menyebabkan masalah serius bagi ibu hamil maupun janin. Bila kamu mengalaminya, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.