ilustrasi prosedur operasi atau pembedahan (unsplash.com/JAFAR AHMED)
Perawatan hiperparatiroidisme berdasarkan jenisnya:
Hiperparatiroidisme primer
Pasien kemungkinan tidak membutuhkan perawatan jika ginjalnya bekerja dengan baik, jika kadar kalsiumnya hanya sedikit tinggi, atau jika kepadatan tulangnya normal. Dalam hal ini, dokter kemungkinan akan tetap memantau kondisi pasien setahun sekali, dan memeriksa kadar kalsium darah dua kali dalam setahun.
Selain itu, dokter juga merekomendasikan untuk memperhatikan berapa banyak kalsium dan vitamin D yang didapatkan dari makanan. Pasien juga perlu minum banyak air untuk mengurangi risiko batu ginjal, serta berolahraga secara teratur untuk memperkuat tulang.
Jika pengobatan dibutuhkan, maka pembedahan adalah pengobatan yang biasa digunakan. Prosedur bedah melibatkan pengangkatan kelenjar paratiroid yang membesar atau tumor pada kelenjar. Komplikasi jarang terjadi. Jika terjadi komplikasi, yaitu mencakup saraf pita suara yang rusak dan jangka panjang, kadar kalsium yang rendah.
Calcimimetics, yang bertindak seperti kalsium dalam darah, merupakan pengobatan lain. Obat-obatan ini bisa mengelabui kelenjar untuk memproduksi lebih sedikit PTH. Dalam beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat ini jika operasi tidak berhasil atau bukan pilihan.
Selain itu, obat lain seperti bisphophonate bisa menjaga tulang dari kehilangan kalsium dan bisa membantu mengurangi risiko oseteoporosis.
Terapi penggantian hormon juga bisa membantu tulang untuk mempertahankan kalsium. Terapi ini bisa mengobati perempuan pascamenopause dengan osteoporosis, meski ada risiko yang terkait dengan penggunaan jangka panjang. Ini termasuk peningkatan risiko terhadap beberapa jenis kanker dan penyakit kardiovaskular.
Hiperparatiroidisme sekunder
Perawatan jenis ini melibatkan membawa tingkat PTH pasien kembali normal dengan mengobati penyebab yang mendasarinya. Metode pengobatan termasuk mengambil resep vitamin D untuk kekurangan parah dan kalsium, dan vitamin D untuk gagal ginjal kronis. Pasien juga kemungkinan membutuhkan pengobatan dan dialisis jika mengalami gagal ginjal kronis.
Dalam kebanyakan kasus hiperparatiroidisme primer, operasi bisa membantu mengatasi masalah tersebut. Operasi bisa membantu meringankan gejala dan memungkinkan pasien untuk melanjutkan hidup mereka seperti biasa.
Hiperparatiroidisme sekunder kemungkinan mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien akibat komplikasi yang ditimbulkan. Namun, dengan pengobatan, gejala bisa membaik dan penyakit lebih mudah untuk dikelola.
Demikian informasi seputar hiperparatiroidisme. Jika memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada kondisi ini, temui ke dokter. Makin cepat penyakit ini didiagnosis dan mendapat pengobatan, maka makin besar juga peluang kesembuhannya.