ilustrasi optical coherence tomography (barraquer.com)
Mengutip News Medical Life Sciences, diagnosis hipertensi okular terutama dikonfirmasi dengan memeriksa tekanan mata. Dokter mata mengukur tekanan menggunakan tonometer. Tekanan mata yang sehat harus antara 10 mm Hg dan 21 mm Hg. Pengukuran tekanan mata yang secara konsisten di atas batas atas dianggap sebagai indikasi hipertensi okular.
Karena hipertensi okular secara signifikan meningkatkan risiko glaukoma, dokter mata juga akan memeriksa kerusakan saraf optik. Pemantauan saraf optik dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik pencitraan, termasuk tomografi retina Heidelberg, nerve fiber analyzer, atau optical coherence tomography.
Terakhir, pemeriksaan lapang pandang (visual field) akan dilakukan untuk memeriksa setiap perubahan pada penglihatan tepi (periferal) pasien, karena glaukoma pada awalnya memengaruhi penglihatan tepi atau samping, dan mungkin tidak diketahui pada tahap awal. Tes yang paling sering digunakan adalah tes bidang visual Humphrey. Dalam metode ini, lampu fiksasi pusat dan lampu uji berkedip digunakan untuk memeriksa penglihatan tepi.
Pasien harus fokus pada lampu tetap di tengah dan merespons dengan menekan tombol ketika lampu berkedip terlihat di penglihatan samping. Pasien tidak boleh menggerakkan mata untuk melihat lampu yang berkedip.
Selama pemeriksaan mata, gonioskopi juga dapat dilakukan untuk memeriksa sistem drainase internal mata. Dalam tes ini, gonioskop (prisma lensa kontak khusus) digunakan untuk menyelidiki sudut yang terbentuk antara kornea dan iris mata. Sudut ini menentukan lokasi dari mana aqueous humor mengalir keluar dari mata dan masuk ke dalam sistem vena.