ilustrasi penyakit asam urat (pixabay.com/cnick)
Diperkirakan hanya sekitar sepertiga orang dengan hiperurisemia mengalami gejala, dikenal sebagai hiperurisemia asimtomatik.
Hiperurisemia sendiri bukanlah penyakit. Namun, bila kadar asam urat tetap tinggi, lama-lama akan menimbulkan beberapa penyakit, seperti:
1. Gout
Juga dikenal sebagai artritis gout, kondisi ini muncul pada 20 persen orang dengan hiperurisemia. Kadar asam urat yang turun drastis juga bisa memicunya. Gout bisa muncul sebagai serangan terisolasi atau gejala yang tiba-tiba memburuk (flares).
Beberapa orang mengalami gout kronis yang melibatkan sejumlah serangan yang terjadi dalam waktu singkat. Gout bisa memengaruhi sendi mana pun, tetapi umumnya terjadi pertama kali di ibu jari. Kaki, pergelangan kaki, lutut, dan siku juga tempat umum tempat terjadinya gout.
Serangan gout cenderung terjadi secara tiba-tiba, sering kali pada malam hari. Serangan memuncak dalam intensitas sekitar 12 hingga 14 jam. Walau tidak diobati, serangan asam urat biasanya mereda dalam dua minggu.
Gejala gout antara lain:
- Nyeri parah di sendi.
- Kekakuan pada sendi.
- Sendi yang terdampak sulit untuk digerakkan.
- Kemerahan dan bengkak.
- Kecacatan pada sendi.
2. Tophaceous gout
Ini merupakan bentuk kronis dari gout. Bila seseorang mengalami hiperurisemua selama bertahun-tahun, kristal asam urat dapat membentuk gumpalan yang disebut tophi. Benjolan keras ini ditemukan di bawah kulit, di sekitar persendian, dan di lekukan di bagian atas telinga. Tophi dapat memperburuk nyeri sendi dan seiring waktu merusak sendi atau menekan saraf. Mereka sering terlihat oleh mata dan dapat menjadi cacat.
3. Batu ginjal
Kristal asam urat dapat menyebabkan penumpukan batu di ginjal. Sering kali, batu yang terbentuk berukuran kecil dan bisa dikeluarkan melalui urine. Namun, kadang ukuran batu bisa besar untuk bisa dikeluarkan lewar urine dan akhirnya menyumbat saluran kemih.
Gejala batu ginjal meliputi:
- Nyeri di bagian samping, belakang, dan bawah tulang rusuk.
- Nyeri perut bagian bawah dan selangkangan.
- Peningkatan keinginan untuk buang air kecil.
- Terdapat sensasi terbakar dan rasa sakit saat berkemih.
- Kencing berdarah.
- Mual dan muntah-muntah.
- Urine berbau menyengat.
- Sulit buang air kecil.
- Demam dan merasa kedinginan bila terjadi infeksi ginjal.
Penumpukan urine ini merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri. Akibatnya, infeksi saluran kemih sering terjadi pada penderita batu ginjal.