Ketika ada terlalu banyak natrium dalam tubuh, tubuh mulai menahan air untuk menyeimbangkannya. Sayangnya, retensi air ini bisa menimbulkan masalah baru di seluruh tubuh.
Hipervolemia ringan atau retensi air bisa sangat normal dari waktu ke waktu—disebabkan oleh makan banyak makanan asin atau perubahan hormon. Hipervolemia biasanya disebabkan oleh masalah kesehatan yang lebih serius yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur natrium dan memerlukan perhatian segera dari dokter. Ini mungkin termasuk:
- Gagal ginjal: Ginjal bertanggung jawab untuk membuang kelebihan cairan dari tubuh. Ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, cairan dapat menumpuk.
- Gagal jantung kongestif: Ketika jantung tidak memompa cukup darah, ginjal tidak dapat bekerja dengan baik, meninggalkan kelebihan cairan dalam tubuh.
- Gagal hati atau sirosis: Hati memproses nutrisi dan menyaring racun. Ketika hati tidak berfungsi sebagaimana mestinya, cairan dapat menumpuk di perut.
- Sindrom nefrotik: Gangguan ginjal yang biasanya disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil di ginjal. Pembuluh darah ini menyaring limbah dan air ekstra dari darah. Saat rusak, tubuh tidak dapat membuang kelebihan cairan.
- Perubahan hormon: Perempuan mungkin mengalami retensi cairan ringan sebagai bagian normal dari sindrom pramenstruasi (PMS) atau kehamilan. Retensi cairan yang berlebihan terkait perubahan hormonal mungkin merupakan tanda tekanan darah tinggi dan harus diperiksakan ke dokter.
- Cairan intravena: Menerima terlalu banyak cairan infus, terutama jika ada kondisi kesehatan lain, dapat menyebabkan kelebihan cairan dan pembengkakan.
Jika hidup dengan penyakit ginjal kronis, kamu mungkin berisiko mengalami hipervolemia, terutama pada tahap lanjut saat fungsi ginjal menurun. Setelah diagnosis gagal ginjal, dialisis menggantikan beberapa fungsi ginjal untuk membantu menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh dan membuat kamu sedekat mungkin dengan "berat badan kering". Berat kering adalah “berat badan ideal”, yaitu berat badan tanpa kelebihan cairan di tubuh.
Apabila belum pernah didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis, dokter mungkin melakukan beberapa tes untuk membantu menentukan penyebab kelebihan cairan, misalnya tes natrium dalam darah. Kamu mungkin juga akan menjalani tes urine untuk menentukan apakah hipervolemia disebabkan oleh masalah ginjal. Pengujian lebih lanjut untuk fungsi ginjal dapat membantu dokter memutuskan langkah selanjutnya.