Histoplasmosis disebabkan oleh sel reproduksi (spora) jamur Histoplasma capsulatum yang dapat mengapung di udara. Jamur ini tumbuh subur di tanah lembap yang kaya akan bahan organik, terutama kotoran burung dan kelelawar. Jamur ini umum ditemui di kandang ayam, merpati, lumbung tua, gua, dan taman.
Histoplasmosis bukan penyakit menular sehingga tidak dapat menyebar dari orang ke orang. Apabila seseorang perah mengalami histoplasmosis, orang tersebut bisa terkena lagi. Namun, bila sampai terkena lagi, penyakitnya kemungkinan akan lebih ringan.
Kemungkinan seseorang untuk mengembangkan gejala histoplasmosis meningkat seiring jumlah spora yang dihirup. Orang-orang yang lebih mungkin terpapar adalah:
- Petani.
- Pekerja pengendalian hama.
- Pemelihara unggas.
- Pekerja konstruksi.
- Pekerja konstruksi atap.
- Penata taman dan tukang kebun.
- Penjelajah gua.
- Pekerja pembongkaran.
Anak-anak usia di bawah 2 tahun dan orang dewasa usia di atas 55 tahun memiliki sistem imun yang lebih lemah, sehingga mereka lebih berisiko mengembangkan histoplasmosis diseminata, yang merupakan bentuk penyakit yang paling serius. Faktor lain yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh meliputi:
- Memiliki HIV atau AIDS.
- Sedang menjalani kemoterapi untuk kanker.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid, misalnya prednisone.
- Penggunaan tumor necrosis factor (TNF) inhibitor, obat yang sering digunakan untuk mengendalikan artrtitis reumatoid.
- Obat-obatan yang mencegah penolakan transplantasi organ.
ilustrasi koloni jamur Histoplasma capsulatum (flickr.com/Microbe World)