Dokter Piprim terus menekankan bahwa Indonesia belum mendapatkan penyebab tunggal AKIUO. Sementara ada dugaan multisystem inflammatory syndrome in children (MISC) akibat COVID-19 hingga dugaan pengaruh obat, dr. Piprim mengatakan ini perlu diklarifikasi terlebih dulu.
"Saya tidak menganjurkan untuk menyetop [sirop paracetamol]. Namun, ini momentumnya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih rasional dalam penggunaan obat-obatan. Konsultasi dulu ke dokter apa yang boleh dikonsumsi," kata dr. Piprim menekankan.
Selain itu, dr. Piprim mengimbau orang tua untuk tidak membeli obat sembarangan. Ia juga meluruskan bahwa sirop paracetamol masih boleh karena statusnya sebagai penyebab AKIUO di Indonesia masih belum konklusif.
"Kalau ada hasil temuan BPOM, ... di situlah baru bapak/ibu sekalian, silakan diikuti imbauannya. IDAI tidak dalam kapasitas menghentikan penggunaan obat, melarang, atau mencabut edaran obat," ujar Piprim.
ilustrasi kompres hangat (nowtolove.com.au)
Menurut dr. Piprim, batuk pilek atau selesma bukanlah penyakit yang harus diobati karena bisa sembuh sendiri. Malah, ia mengatakan kalau demam adalah mekanisme pertahanan tubuh dalam memerangi patogen.
"Mungkin bisa kita obati dengan kompres hangat dulu, jangan buru-buru kasih obat," imbuh dr. Piprim.
Jadi, dr. Piprim mengimbau masyarakat untuk tidak panik, dan tetap menggunakan sirop paracetamol bila perlu. Hanya saja, ia mengatakan untuk tetap waspada dalam menggunakan sirop paracetamol, dan berkonsultasi dulu ke dokter.
Selain itu, dr. Piprim mengimbau agar orang tua menerapkan gaya hidup sehat untuk anak-anak. Mulai dari tidur cukup, gaya hidup aktif, dan menghindari konsumsi tinggi gula, ia juga menyarankan meningkatkan imunitas anak agar tidak memicu inflamasi berlebih di tengah pandemik COVID-19.