ilustrasi virus varicella-zoster yang menyebabkan sindrom Ramsay-Hunt (drugtopics.com)
Cacar air atau chickenpox disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV). National Health Service (NHS) menyebut bahwa ibu hamil 90 persen kebal dari cacar air, dan umumnya cacar air tidak menyebabkan komplikasi serius pada ibu hamil maupun janin.
Akan tetapi, menurut Mayo Clinic, cacar air pada masa kehamilan dapat menyebabkan pneumonia untuk ibu hamil. Untuk janin, komplikasi akibat cacar air tergantung pada waktunya.
- Cacar air di minggu ke-8 dan 20: bayi terancam mengalami sindrom varisela kongenital, abnormalitas pada bayi akibat infeksi VZV pada ibu hamil.
- Cacar air 4-5 hari sebelum melahirkan hingga 48 jam setelah melahirkan: bayi terancam varisela neonatal, yang mana ini dapat berakibat fatal.
Jika calon ibu terpapar VZV dan belum divaksinasi, segera konsultasikan ke dokter. Dokter biasanya akan memberikan suntikan antibodi terhadap cacar air. Jika diberikan 10 hari setelah terpapar, suntikan ini dapat mengurangi risiko dan keparahan cacar air.
Namun, jika calon ibu sudah terjangkit cacar air, biasanya para ibu akan diresepkan obat antivirus. Jika cacar air terjadi setelah melahirkan atau dalam 2 minggu pertama kehidupannya, bayi akan dirawat dengan antibodi untuk mencegah risiko varisela neonatal atau dengan obat antivirus.
Amat disarankan untuk para perempuan agar mendapatkan vaksin cacar air sebelum hamil. Namun, untuk rencana kehamilan, perempuan disarankan untuk menunggu maksimal tiga bulan setelah dosis kedua vaksin cacar air. Selain itu, tes darah dapat mengonfirmasi imunitas para calon ibu terhadap cacar air.