ilustrasi human papillomavirus (hopkinsmedicine.org)
Human papillomaviruses (HPVs) adalah kelompok yang terdiri dari lebih dari 200 anggota virus. Sesuai namanya, infeksi HPV dapat ditandai dengan munculnya papilloma atau kutil, dari di mulut, alat reproduksi, hingga dubur.
HPV dapat ditularkan melalui sentuhan dan hubungan seksual, serta umumnya, tidak menampilkan gejala apa pun. Dalam kebanyakan kasus, infeksi HPV akan membaik dengan sendirinya. Namun, jika infeksi HPV tidak kunjung sembuh, maka dapat terjadi perubahan sel yang menjadi biang kerok dari jenis kanker ini:
- Kanker serviks
- Kanker vagina
- Kanker vulva
- Kanker penis
- Kanker anus
- Kanker hidung dan tenggorokan (orofaring)
- Kanker mulut
- Kanker tonsil
- Kanker lidah
Strain HPV yang onkogonik disebut HPV risiko tinggi. Menurut National Cancer Institute (NCI), terdapat 14 jenis HPV risiko tinggi, dan HPV16 serta HPV18 adalah yang paling umum.
Selain itu, American Cancer Society (ACS) juga memperingatkan kalau kebiasaan merokok dan infeksi genital lainnya juga meningkatkan potensi onkogonik HPV.
ilustrasi vaksin HPV (openaccessgovernment.org/Jesada Wongsa)
Langkah pencegahan utama untuk HPV adalah dengan vaksin, baik perempuan maupun laki-laki. ACS menekankan bahwa vaksin HPV mencegah kanker akibat HPV hingga 90 persen. Rekomendasi vaksin HPV menurut ACS adalah:
- Diberikan untuk anak laki-laki dan perempuan berusia antara 9 dan 12 tahun.
- Anak-anak dan dewasa muda dari usia 13 sampai 26 tahun yang belum divaksinasi atau menyelesaikan program vaksinasi HPV harus segera mendapatkannya.
- Vaksinasi HPV tidak disarankan untuk orang-orang berusia lebih dari 26 tahun.
Selain itu, kaum hawa juga amat disarankan untuk melakukan pengecekan HPV secara rutin. Untuk hubungan seksual, penggunaan kondom dan dental dam disarankan. Memang ini tidak tidak sepenuhnya mencegah infeksi HPV, tetapi setidaknya mengurangi potensi penularan HPV antarmanusia.