Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahas tentang potensi penularan COVID-19 di dalam bioskop. Yang ada hanya penelitian tentang penularan di restoran atau rumah ibadah.
“Memang belum ada penemuan atau jurnal kesehatan yang mengaitkan pergi ke bioskop dengan terkena COVID-19. Walau demikian, tidak ada bukti juga yang menjamin tak adanya risiko di sana,” ujar Dr. David seperti dikutip di Box Office Pro.
“Dengan protokol ini, kami mencoba memanfaatkan kemampuan para staf, pakar penyakit menular, ahli kebersihan, dan mereka yang terlibat dalam sistem HVAC (heating, ventilation, and air conditioning) untuk meningkatkan sirkulasi udara," lanjutnya.
Terdengar menjanjikan, bukan? Jangan senang dulu.
Menurut Naomi Hauser, MD, MPH, dari UC Davis Health, AS, yang punya spesialisasi penyakit menular mengatakan bahwa membuka masker seperti saat makan dan minum di dalam bioskop bisa menimbulkan risiko penularan.
"Kamu tidak tahu permukaan apa saja yang disentuh banyak orang atau seperti apa perjalanan pengunjung menuju ke bioskop. Ada terlalu banyak variabel," kata Naomi seperti dikutip di The Science Times.
Dia juga menambahkan bila dia berkontak dengan seseorang di bioskop, dia akan memilih untuk melakukan karantina mandiri selama 2 minggu.
Selain itu, ada pula kekhawatiran akan transmisi virus lewat udara (airborne) yang banyak menjadi perhatian para ahli.
Sebetulnya belum ada pengumuman resmi kapan bioskop dapat kembali beroperasi. Menurut berbagai pemberitaan, Gabungan Perusahan Bioskop Indonesia masih menunggu kepastian keputusan secara resmi lewat SK terkait kelanjutan PSBB Transisi yang akan dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta.
Dengan rencananya dibukanya kembali bioskop, pilihan kembali ke tangan kamu untuk mendatanginya atau tidak. Lebih amannya memang menonton film di rumah. Namun, untuk kamu yang tetap ingin pergi, coba pikir-pikir lagi, deh, apakah risikonya sepadan?