ilustrasi seseorang yang berusaha menyusun rencana (Pexels.com/ChristinaMorillo)
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang ketika berbicara tentang studi ilmiah adalah mereka mengacaukan sebab-akibat dengan korelasi.
Penyebabnya pasti. Contoh, jika kamu ditabrak bus, itu adalah penyebab kamu terluka. Penyebab menjadi lebih rumit dalam hal penyakit. Misalnya, kita tahu bahwa merokok menyebabkan kanker paru-paru, tetapi tidak selalu menyebabkan kanker paru-paru, dan tidak semua kanker paru-paru disebabkan oleh merokok.
Di situlah faktor risiko masuk. Faktor risiko mendahului timbulnya suatu kondisi dan juga dikaitkan dengan kemungkinan yang lebih tinggi dari kondisi yang berkembang. Faktor risiko meningkatkan kemungkinan kamu tertular penyakit; mengetahui penyebabnya berarti kamu pasti tahu apa yang salah.
Nah, yang terakhir adalah istilah studi dan eksperimen. Sebuah studi mengacu pada segala jenis penyelidikan psikologis. Eksperimen adalah salah satu jenis studi. Semoga menambah wawasanmu, ya!