ilustrasi mual (pexels.com/cottonbro)
Dilansir Healthline, berikut adalah daftar antibiotik yang tidak disarankan untuk diminum dengan minuman beralkohol karena dapat mengakibatkan diare, mual, dan pusing seperti mau pingsan.
- Cefoperazone (obat untuk berbagai macam infeksi bakteri)
- Cefotetan (antibiotik dalam bentuk suntikan)
- Doxycyclin (obat jerawat, infeksi saluran napas, infeksi saluran kemih)
- Erythromycin (obat untuk penyakit menular seksual seperti Sifilis)
- Metronidazole (obat infeksi bakteri pada vagina, perut, hati, kulit)
- Tinidazole (obat infeksi yang disebabkan oleh protozoa)
- Ketoconazole (obat untuk infeksi jamur di kulit)
- Isoniazid (obat untuk sakit Tuberkulosis)
- Linezolid (obat untuk infeksi bakteri dan dipakai bila obat lain tidak bekerja)
- Griseofulvin (obat untuk infeksi jamur di kepala, lipat paha, kaki)
Mencampur minuman beralkohol dengan doxycyclin dan erythromycin dapat menyebabkan efektivitas obat berkurang. Sementara itu, kombinasi alkohol dengan isoniazid dan linezolid menyebabkan kerusakan organ hati dan tekanan darah tinggi.
Mengonsumsi alkohol sebelum, selama, dan tiga hari setelah minum obat cefoperazone, cefotetan, metronidazole, tinidazole, dan ketoconazole dapat menyebabkan efek samping serius seperti muntah, pusing, kram perut, wajah kemerahan, dan denyut jantung cepat.