ilustrasi persalinan (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)
Dilansir Healthline, "akrobat" janin di perut adalah penyebab utama ia terlilit tali pusat. Meski begitu, ada pula beberapa faktor penyebab lain yang perlu diwaspadai.
Tali pusat yang sehat berisi zat mirip jeli yang disebut dengan jeli Wharton, yang fungsinya adalah sebagai "airbag" alami. Jeli ini menjaga tali tetap bebas, sehingga bayi tetap aman tanpa peduli seberapa sering ia menggeliat dan membalikkan tubuhnya di dalam perut. Namun, beberapa tali pusat memiliki jeli Wharton yang tidak mencukupi, sehingga lebih mungkin mengalami nuchal cord.
Nuchal cord juga bisa terjadi jika:
- Hamil bayi kembar
- Memiliki cairan ketuban yang berlebihan
- Tali pusat yang panjang
- Struktur tali pusat yang buruk
Nuchal cord tidak bisa dicegah dan ini bukan disebabkan oleh apa pun yang dilakukan ibu hamil.
Kondisi ini hampir tidak pernah berbahaya. Bila ini terjadi, sang ibu kemungkinan tidak akan diberi tahu saat persalinan, kecuali terdapat komplikasi. Bayi bisa terlilit tali pusat di leher beberapa kali dan masih dalam kondisi baik-baik saja.
Menurut laporan dalam Journal of Perinatology tahun 2013, sekitar 1 dari 2.000 kelahiran akan memiliki simpul di tali pusat, dalam hal ini ada beberapa risiko terkait. Bahkan dalam kasus ini, lilitan kencang hingga bisa berbahaya sangat jarang terjadi. Meski demikian, lilitan yang memutus aliran darah dapat mengancam nyawa bayi.