Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi operasi (pexels.com/Anna Shvets)

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Muhammad Wildan Albi, SpTHT-KL

Masalah kesehatan pada saluran pernapasan yang berkaitan dengan sinus bisa mengganggu kenyamanan sehari-hari. Meski ada yang bisa diatasi menggunakan obat-obatan, tetapi operasi mungkin menjadi pilihan terapi jika gejala sudah berat dan bahkan sampai terjadi komplikasi.

Adapun jenis-jenis operasi sinus dan rongga hidung yang dilakukan bisa berbeda, tergantung pada masalah yang dialami. Efeknya pada tampilan hidung pun tidak selalu sama, ya. Nah, berikut penjelasan lebih lengkapnya untukmu.

Jenis-jenis operasi sinus dan rongga hidung

Operasi sinus merupakan prosedur yang ditujukan untuk membuka jalur sinus dan membersihkan penyumbatan. Dokter mungkin memintamu untuk mempertimbangkan langkah ini ketika infeksi sinus berlangsung terus-menerus atau berulang.

Secara umum, tindakan dilakukan dengan membuang bagian tulang tipis, membran mukosa, polip hidung, jaringan yang rusak, hingga menghilangkan tumor. Bentuk tindakannya adalah sebagai berikut.

1. Endoscopic sinus surgery

ilustrasi hidung sinus (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Endoscopic sinus surgery disarankan untuk dilakukan pada mereka yang mengalami hidung tersumbat, nyeri, keluar cairan, hingga kesulitan bernapas. Gejala tersebut biasanya terjadi karena sinusitis, polip hidung, sumbatan hidung, hingga tumor sinus.

Tindakan ini merupakan satu yang paling umum dilakukan untuk mengatasi masalah sinus. Sesuai namanya, perawatan dilakukan dengan endoskopi untuk melihat sinus. Setelah mendapat gambaran sinusnya, dokter akan menggunakan alat-alat untuk mengangkat jaringan yang bermasalah dan melebarkan muara sinus ke rongga hidung.

Tujuannya, untuk membuka hubungan antara sinus dan rongga hidung untuk mengurangi penyumbatan. Secara umum, tindakan ini tidak akan mengubah bentuk hidung kecuali jika dikombinasikan denga tindakan lain.

2. Balloon sinuplasty

Sinuplasti balon merupakan tindakan dengan minimal invasif untuk sinusitis. Prosedur ini dilakukan dengan melibatkan anestesi umum. Tindakannya dilakukan dengan memasukkan tabung endoskopi untuk visualisasi area sinus, kemudian memasang kateter dengan ballon pada muara sinus dan lubang hidung.

Kateter tersebut merupakan perantara bagi balon kecil yang ketika sampai di muara sinus dan rongga hidung akan dikembangkan secara perlahan. Tujuannya untuk membuka penyumbatan sinus. Tindakan dilakukan selama beberapa kali sebelum mengempiskan dan mengeluarkan balon.

3. Septoplasty

ilustrasi hidung gatal (pexels.com/Brandon Nickerson)

Septoplasty merupakan tindakan untuk memperbaiki masalah kesehatan yang berkaitan dengan garis tengah hidung. Sederhananya, operasi ini dilakukan dengan merestrukturisasi septum alias partisi yang membagi lubang hidung. Dengan demikian, aliran udara bisa masuk lebih baik dan meningkatkan kualitas pernapasan.

Tindakan ini disarankan bagi individu dengan septum yang menyimpang, bengkok, atau tertekuk. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat cedera maupun bawaan dari lahir. Gejala yang sering dialami pasien dengan septum bengkok adalah pusing atau migrain kepala satu sisi. Selain itu, pasien juga sering sulit bernafas lewat hidung, hidung mampet, bahkan sampai tidur mendengkur.

Tindakan septoplasty pada septum tanpa gangguan eksternal memang tidak akan mengubah bentuk hidung. Akan tetapi, septoplasty juga kerap dikombinasikan dengan rhinoplasty untuk hasil yang lebih maksimal. Jika tindakan ini dilakukan, ada kemungkinan bentuk luar hidung akan berubah.

4. Turbinate reduction

Jenis operasi berikutnya adalah turbinate reduction. Tindakan ini dilakukan dengan mengurangi struktur tulang dan jaringan lunak (turbinate). Turbinate ini berfungsi melembabkan serta menyaring debu, kotoran, dan alergen.

Tujuannya adalah meningkatkan aliran udara pada seseorang yang mengalami penyumbatan hidung kronis. Pada praktiknya, dokter melakukan salah satu dari beberapa teknik seperti kauterisasi, radio frekuensi, koblasi, reseksi submukosa dengan mikrodebrider, dll.

5. Functional rhinoplasty

ilustrasi hidung tersumbat (freepik.com/Racool_studio)

Terakhir, ada functional rhinoplasty alias operasi hidung untuk mengubah struktur fungsionalnya. Bedah hidung fungsional dilakukan dengan restrukturisasi tulang dan tulang rawan pembentuk hidung. Operasi ini diterapkan dengan tujuan membantu menghilangkan kelainan yang memicu masalah pernapasan. 

Contoh tindakan functional rhinoplasty adalah mengubah bentuk lubang hidung sehingga aliran udara bisa langsung masuk dengan lancar. Secara umum, operasi bedah hidung fungsional ini dapat dilakukan dari dalam maupun luar hidung.

Umumnya bedah hidung fungsional bertujuan untuk memulihkan pernapasan melalui hidung. Meski demikian, functional rhinoplasty sendiri dapat mengubah penampilan hidung dari luar.

Sebelum menentukan jenis-jenis operasi sinus, dokter tentu akan melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu. Adapun tindakan operasi yang dipilih tentunya disesuaikan dengan indikasi.

Referensi:

"Septoplasty". Cleveland Clinic. Diakses Juli 2024
"Different Types of Sinus Surgery". Otolaryngology Associates of Tennessee. Diakses Juli 2024
"Everything you need to know about sinus surgery". Medical News Today. Diakses Juli 2024
"Balloon Sinuplasty". Cleveland Clinic. Diakses Juli 2024
"Endoscopic Sinus Surgery". Hopkins Medicine. Diakses Juli 2024
"Turbinate Reduction". Cleveland Clinic. Diakses Juli 2024
"Rhinoplasty Functional". TopDoctors UK. Diakses Juli 2024

Editorial Team