Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rosacea (commons.m.wikimedia.org/corinnakennedy)

Nama Rosacea terkesan indah karena mengingatkan kita pada kata rose (bunga mawar). Namun, penyakit kulit ini tidaklah seindah namanya. Merujuk pada penampakannya di kulit wajah memang terlihat kemerahan seperti mawar, beberapa tampak samar tapi ada juga yang kemerahan di seluruh wajah. Rosacea biasanya dialami oleh perempuan usia 30–50 tahun, yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau genetik. Makanan juga bisa menjadi pemicu kambuhnya (flare up) pada rosacea. Biasanya pengidap disarankan untuk menghindari makanan panas dan pedas.

Di samping sensitivitas terhadap makanan panas dan pedas, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa kambuhnya rosacea (flare up) dipengaruhi oleh kondisi pencernaan seperti adanya iritasi lambung, jumlah bakteri usus yang berlebihan atau tidak seimbang. Maka dari itu, penderita rosacea perlu melakukan diet dengan memilah makanan dan minuman yang dikonsumsi. Menurut ahli dermatologi, berikut beberapa jenis makanan yang harus dihindari pengidap Rosacea. Simak pula pengganti dari makanan tersebut.

1. Pemanis buatan

ilustrasi pemanis buatan (pexels.com/katyawolf)

Beberapa penderita rosacea mengalami flare up ketika mengonsumsi gula dan pemanis buatan. Kandungan pemanis buatan biasanya ditemukan pada komposisi makanan atau minuman kemasan misalnya, sukrosa, fruktosa, maltosa dan pangan berlabel ‘low fat’, ‘low sugar’ atau ‘low calorie’.

Gula dan pemanis buatan dapat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan inflamasi yang mengakibatkan kambuhnya (flare up) rosacea. Namun, tidak mungkin menghindari keinginan untuk mengonsumsi rasa manis. Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi air kelapa, madu manuka, lo han kuo dan daun stevia.

2. Olahan susu sapi

Editorial Team

Tonton lebih seru di