Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi keracunan makanan
ilustrasi keracunan makanan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Intinya sih...

  • Obat pencegahan dehidrasi sangat penting untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat keracunan makanan.

  • Gunakan obat penurun panas saat demam karena suhu tubuh meningkat sebagai respons terhadap mikroorganisme pada makanan terkontaminasi.

  • Obat digunakan untuk mengatasi diare dan meredakan mual serta muntah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kasus keracunan makanan terjadi akibat beragam faktor. Penyebab keracunan makanan antara lain makanan atau minuman terkontaminasi virus, parasit, atau bakteri. Namun, beberapa bahan makanan juga bisa memicu keracunan karena kandungan di dalamnya, misalnya jengkol, jamur, singkong, atau oncom.

Gejala akan muncul dengan waktu yang berbeda sesuai dengan jenis penyebabnya. Umumnya, tidak membutuhkan waktu lama, 2–6 jam, gejala keracunan mulai terlihat. Gejala khas keracunan makanan antara lain mual, muntah, diare, nyeri perut, lemas, dan diare. Jika ada yang keracunan makanan, apa yang perlu dilakukan? Ini beberapa obat yang bisa mengurangi gejala keracunan makanan.

1. Obat pencegahan dehidrasi

ilustrasi orang yang haus (pexels.com/Artem Podrez)

Orang keracunan makanan rentan dehidrasi karena gejala yang dialami. Pasien biasanya mengalami diare dan muntah berulang kaki sehingga cairan dan elektrolit keluar dari tubuh. Apabila pasien masih memungkinkan minum, penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang banyak.

Larutkan bubuk rehidrasi oral (oralit) dan minumlah untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Dilansir MedlinePlus, kamu bisa membuat cairan rehidrasi di rumah. Caranya, campurkan setengah sendok teh garam, 4 sendok makan gula, dan 1 liter air.

2. Obat penurun panas saat demam

ilustrasi demam (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Ketika keracunan makanan, suhu tubuh meningkat sebagai bentuk respons tubuh terhadap mikroorganisme pada makanan terkontaminasi. Dehidrasi yang parah juga bisa menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Laman NHS menyebutkan obat penurun panas diberikan kepada pasien keracunan makanan apabila tubuhnya demam, misalnya parasetamol. Jika kamu memberikan obat pada anak-anak, berikan dosis yang sesuai.

3. Obat untuk mengatasi diare

ilustrasi diare (pexels.com/cottonbro)

Air kelapa sering diasumsikan sebagai obat manjur untuk keracunan makanan. Sejatinya, minuman elektrolit ini berguna untuk mencegah dehidrasi. Dilansir Healthline, air kelapa bisa mengembalikan karbohidrat dan mencegah tubuh lemas.

Laman WebMD menyebutkan bahwa obat-obat yang dipakai untuk mengurangi diare. Pertama, ada bismut subsalisilat (Pepto Bismol, Kaopectate) yang dapat meredakan muntah dan diare. Kedua, ada loperamida (Imodium AD) bekerja dengan mengurangi frekuensi buang air besar. Obat ini tidak diperkenankan untuk pasien demam dan diare berdarah.

4. Obat meredakan mual dan muntah (antiemetik)

ilustrasi mual (pixabay.com/un-perfekt)

Mual dan muntah merupakan tanda sistem pencernaan sedang tidak baik-baik saja. Meski muntah, usahakan minum air sedikit demi sedikit. Hindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafeina. Kamu bisa minum teh herbal, jahe hangat, es batu, atau kaldu cair (broth) sebagai selingan.

Beberapa obat pereda mual:

  • Dimenhidrinat (Dramamine) atau meklizin (Bonine)
    Obat ini biasanya dipakai untuk mengatasi mabuk perjalanan. Namun, ia juga bisa mengatasi gejala mual ringan.

  • Metoklopramid (Reglan, Metozolv)
    Obat ini dapat digunakan untuk mengurangi gejala mual dan muntah. Ia bekerja dengan cara meningkatkan pergerakan lambung saat mengolah makanan sehingga lambung cepat kosong.

5. Obat-obatan tambahan sesuai kondisi pasien

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Obat lain, termasuk antiparasit, antibiotik, obat cacing, disesuaikan dengan penyebab keracunan makanan. Dokter akan memeriksa dan menentukan, tetapi berdasarkan kondisi pasien. Salah satu obat yang kerap dipakai untuk keracunan adalah norit. Buku berjudul Mengatasi Diare & Keracunan pada Balita menjelaskan bahwa anak yang keracunan makanan bisa diberi norit sebagai penawar racun. Obat jenis ini dijual bebas dan tidak memerlukan resep dokter. Norit mengandung karbon yang bertugas mengikat racun dan gas di sistem pencernaan.

Obat keracunan makanan beragam bentuk dan jenisnya. Pastikan kamu menggunakan obat bebas sesuai dengan dosis dan anjuran pemakaian. Jika gejala keracunan makanan tidak kunjung membaik, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.

Referensi
"Food Poisoning". Medline. Diakses pada September 2025.
"Food Poisoning". NHS. Diakses pada September 2025.
"Food Poisoning: Signs, Symptoms, and Treatment". WebMD. Diakses pada September 2025.
"What to Know About Food Poisoning?". Medical News Today. Diakses pada September 2025.
"What You Need to Know About Food Poisoning, Its Causes, and Treatments". Healthline. Diakses pada September 2025.
Widjaja, M.C. 2002. Mengatasi Diare & Keracunan pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎