ilustrasi antibiotik (pexels.com/Artem Podrez)
Clomiphene atau clomifene merupakan obat kesuburan yang paling umum diresepkan untuk mengatasi ketidaksuburan atau infertilitas. Obat ini bekerja hampir mirip dengan estrogen, yaitu hormon yang merangsang perkembangan sel telur dan pelepasannya.
Penggunaannya diharapkan dapat merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur, dan mungkin menghasilkannya dalam jumlah ekstra. Sehingga meningkatkan peluang kehamilan.
Clomiphene hadir dalam bentuk tablet, yang biasanya diminum 1 kali sehari selama 5 hari, dimulai pada atau sekitar hari ke-5 siklus menstruasi. Jika kamu diresepkan untuk konsumsi obat ini, konsumsilah sesuai dengan instruksi dokter, jangan mengambil lebih atau kurang, seperti dijelaskan laman Medline Plus.
Meskipun demikian, clomiphene juga memiliki efek samping dan risiko. Efek samping yang paling umum adalah sakit kepala, sensasi rasa panas, dan perubahan suasana hati. Sedangkan risikonya mungkin termasuk mengandung anak kembar atau kehamilan ganda, sindrom hiperstimulasi ovulasi, dan gangguan penglihatan.