Kanker Kelenjar Air Liur: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Kanker kelenjar air liur (salivary gland cancer) adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan tumor ganas yang memengaruhi kelenjar air liur. Kelenjar air liur terletak di mulut dan tenggorokan, menghasilkan air liur atau ludah yang membantu sistem pencernaan memecah makanan.
Tumor kelenjar air liur bisa jinak (bukan kanker) maupun ganas (kanker). Kedua jenis ini dapat memengaruhi kelenjar ludah.
Dibandingkan dengan jenis kanker kepala dan leher lainnya, kanker kelenjar air liur jarang terjadi. Hanya 1 persen dari tumor yang mempengaruhi kepala dan leher adalah kanker air liur. Mengutip laman American Society of Clinical Oncology, diperkirakan 53.583 orang didiagnosis dengan kanker kelenjar ludah pada tahun 2020.
1. Jenis
Banyak jenis kanker dapat berkembang di kelenjar air liur. Beberapa adalah adenokarsinoma, yang terbentuk dalam sel yang mensekresi zat. Dilansir Medical News Today, kanker kelenjar ludah meliputi:
- Karsinoma mucoepidermoid: Ini adalah bentuk paling umum dari kanker kelenjar air liur. Mereka sering tumbuh lambat dan terutama dimulai di kelenjar parotid.
- Karsinoma kistik adenoid: Tumor ini tumbuh perlahan namun mungkin sulit disembuhkan karena tumbuh di sepanjang saraf.
- Karsinoma sel asinik: Karsinoma ini cenderung terjadi pada usia yang lebih muda dan tumbuh perlahan.
- Polymorphous low-grade adenocarcinoma: Jenis kanker ini biasanya dapat disembuhkan dan terbentuk di kelenjar ludah minor.
- Lesi epitel lainnya: Klasifikasi jenis kanker yang berbeda ini termasuk hiperplasia saluran interkalasi dan hiperplasia onkositik nodular.
Terkadang, dokter dapat mengidentifikasi seseorang memiliki adenokarsinoma, tetapi tidak dapat mengidentifikasi jenisnya. Ini dikenal sebagai adenokarsinoma NOS (not otherwise specified), dan paling sering terjadi pada kelenjar ludah parotis dan minor.
Jenis kanker langka lainnya mungkin juga berkembang. Misalnya, sarkoma, yang merupakan kanker sel jaringan ikat, dapat berkembang, dan orang yang hidup dengan sindrom Sjögren dapat mengembangkan limfoma non-Hodgkin di kelenjar ludah.