Kanker kerongkongan atau kanker esofagus adalah kanker yang terjadi di kerongkongan, yaitu tabung panjang berongga yang membentang dari tenggorokan ke perut.
Kerongkongan membantu memindahkan makanan yang ditelan dari belakang tenggorokan ke perut untuk dicerna. Kanker kerongkongan biasanya dimulai pada sel-sel yang melapisi bagian dalam kerongkongan.
Kanker ini bisa terjadi di mana saja di sepanjang kerongkongan, bisa menyerang jaringan di sekitarnya, serta bisa menyebar (metastasis) ke jaringan atau organ tubuh yang jauh melalui aliran darah, sistem limfatik, atau cara lain.
Menurut sebuah laporan dalam jurnal Cancers (Basel) tahun 2021, kanker esofagus adalah keganasan peringkat ke-7 yang paling umum secara global, dengan lebih dari 500.000 kasus baru didiagnosis setiap tahun. Ini adalah penyebab utama ke-6 kematian akibat kanker, terhitung lebih dari 500.000 kematian akibat kanker setiap tahun.
Berdasarkan keterangan dari World Cancer Research Fund International, kanker kerongkongan adalah kanker ke-7 yang paling sering terjadi pada laki-laki dan kanker ke-13 yang paling sering dialami perempuan. Tercatat lebih dari 500.000 kasus baru pada tahun 2018.
Kanker kerongkongan lebih sering memengaruhi laki-laki dibandingkan perempuan, dengan rasio sekitar 3:1. Laki-laki keturunan Kaukasia lebih sering mengembangkan adenokarsinoma kerongkongan dibandingkan laki-laki dari ras lainnya. Sementara itu, laki-laki keturunan Afrika-Amerika lebih mungkin untuk mengembangkan karsinoma sel skuamosa kerongkongan dibanding ras lainnya.