ilustrasi pembedahan (freepik.com/stefamerpik)
Pembedahan adalah pengobatan utama untuk kanker tuba falopi. Jenis operasi akan tergantung stadium kanker, ukurannya, dan lokasi penyebarannya.
Berikut pilihan pengobatan untuk kanker tuba falopi:
- Salpingo-ooforektomi: Prosedur pembedahan ini mengangkat satu atau kedua saluran tuba dan ovarium. Prosedur ini digunakan untuk mengobati kanker tuba falopi stadium awal.
- Histerektomi total: Prosedur pembedahan ini mengangkat rahim, ovarium, dan saluran tuba. Setelahnya mungkin perlu kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker yang tertinggal. Kemoterapi menggunakan obat kuat untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya.
- Terapi radiasi: Kadang, terapi radiasi dilakukan untuk mengecilkan tumor sesudah operasi dan kemoterapi. Terapi radiasi menggunakan sinar-X berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya.
- Perawatan paliatif: Ini merupakan bagian penting lainnya dalam merawat kanker. Namun, itu tidak selalu sama dengan perawatan rumah sakit. Pada perawatan paliatif, pasien mendapatkan perawatan untuk rasa sakit, stres emosional, dan masalah lain terkait kanker yang bisa memengaruhi kualitas hidupnya.
- Uji klinis: Dokter menguji pengobatan baru untuk kanker tuba falopi dalam uji klinis. Uji coba ini sering kali merupakan cara bagi pasien untuk mencoba obat baru yang tidak tersedia untuk semua orang.
Jika pasien masih dalam masa subur ketika didiagnosis kanker tuba falopi, maka pengobatan kanker ini bisa memengaruhi kesuburannya. Pembedahan untuk mengangkat indung telur, saluran tuba, dan rahim bisa mempersulit perempuan untuk hamil di kemudian hari. Selain itu, kemoterapi juga bisa merusak organ-organ ini atau menyebabkan menopause dini.
Namun, pasien masih ada kemungkinan untuk bisa hamil sesudah menjalani perawatan kanker tuba falopi. Dokter kemungkinan bisa mengangkat hanya satu ovarium dan saluran tuba agar masih ada peluang untuk hamil. Selain itu, jika kedua indung telur diangkat, pasien mungkin bisa membekukan sel telur atau embrio sebelum operasi agar bisa hamil di kemudian hari.
Kalau berencara memiliki anak, bicarakan hal ini dengan dokter sebelum menjalani operasi. Dokter mungkin bisa mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesuburan.