ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Penyebab kardiomiopati restriktif dapat sulit untuk diobati. Perawatan sering berpusat di sekitar penyebab yang mendasarinya. Misalnya seperti terapi khelasi atau proses mengeluarkan darah bisa membantu kardiomiopati restriktif yang disebabkan oleh terlalu banyak zat besi dalam tubuh.
Terapi khelasi menggunakan obat-obatan yang mengikat zat besi dan mengeluarkannya dari tubuh. Phlebotomy menghilangkan sebagian darah yang mengandung zat besi dari tubuh melalui infus. Transplantasi sumsum tulang bisa digunakan untuk mengobati kardiomiopati restriktif yang disebabkan oleh amiloidosis. Ini menggantikan sel-sel yang membuat protein amiloid.
Dokter kemungkinan meresepkan perawatan untuk membantu mengurangi gejala kardiomiopati restriktif. Ini meliputi:
- Pil air (diuretik) untuk mengurangi pembengkakan.
- Obat-obatan seperti penghambat saluran kalsium penurun laju atau beta-blocker untuk mengurangi beban kerja jantung dan meningkatkan efisiensinya.
- Obat-obatan seperti ACE inhibitor untuk membantu jantung memompa lebih baik.
- Pengencer darah (antikoagulan) untuk mencegah pembekuan darah jika pasien mempunyai irama jantung abnormal tertentu.
- Obat untuk membantu mencegah irama jantung yang tidak normal.
- Transplantasi hati. Ini bisa dipertimbangkan dalam kasus lanjut.
- Perubahan gaya hidup seperti mengurangi garam untuk mengurangi pembengkakan.
Jika memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada kardiomiopati restriktif, segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan penanganan tepat, sehingga terhindar dari komplikasi berbahaya.