Ada lima tipe utama katarak.
Katarak terkait usia
Seiring bertambahnya usia, katarak dapat berkembang karena perubahan alami pada lensa mata. Ini disebut katarak terkait usia, dan ini adalah jenis yang paling umum. Katarak terkait usia mungkin lebih mungkin terjadi jika kamu:
- Merokok.
- Minum alkohol secara berlebihan.
- Memiliki riwayat katarak dalam keluarga.
- Memiliki diabetes.
- Menjalani operasi mata tertentu, seperti operasi glaukoma.
- Menggunakan steroid (obat-obatan yang digunakan untuk beragam masalah kesehatan, seperti artritis atau alergi) dalam jangka panjang.
Katarak traumatik
Cedera mata yang serius dapat merusak lensa mata dan menyebabkan katarak. Katarak bisa terbentuk dengan cepat setelah cedera, atau bisa terbentuk bertahun-tahun kemudian.
Katarak radiasi
Jenis radiasi tertentu dapat menyebabkan katarak. Ini termasuk sinar ultraviolet (UV) dari matahari dan pengobatan radiasi untuk kanker.
Katarak pediatrik
Anak-anak juga bisa terkena katarak. Mereka dapat dilahirkan dengan katarak (katarak kongenital), atau berkembang di kemudian hari.
Katarak pada anak-anak jarang terjadi dan biasanya bersifat genetik (diturunkan dalam keluarga). Ini juga dapat terjadi karena komplikasi serius selama kehamilan atau karena penyakit selama masa kanak-kanak, seperti uveitis atau tumor di mata. Anak-anak juga bisa terkena katarak karena alasan yang sama seperti orang dewasa, yaitu cedera mata, radiasi, atau obat steroid.
Ketika katarak pediatrik cukup besar untuk menyebabkan masalah penglihatan, anak butuh perawatan segera. Penting untuk mengobati katarak sejak dini sehingga anak tidak mengalami masalah penglihatan lainnya, seperti ambliopia (mata malas).
Katarak pediatrik lainnya sangat kecil sehingga tidak akan merusak penglihatan anak. Dokter anak dapat memantau katarak yang lebih kecil ini untuk memastikan katarak tersebut tidak menyebabkan masalah penglihatan.
Katarak sekunder (opasifikasi kapsul posterior)
Setelah operasi katarak, beberapa orang mungkin mengalami kondisi yang disebut katarak sekunder, yang membuat penglihatan keruh lagi. Kondisi ini juga disebut after-cataract atau opasifikasi kapsul posterior. Katarak sekunder sering terjadi, tetapi mudah diperbaiki dengan perawatan laser di klinik dokter mata.
Selama operasi katarak, dokter mengeluarkan lensa dari mata dan menggantinya dengan lensa buatan yang bening. Namun, seiring waktu selaput tipis yang menahan lensa baru di tempatnya dapat menumbuhkan jaringan parut dan membuat penglihatan keruh lagi.
Katarak sekunder sebenarnya bukan katarak, karena disebabkan oleh kekeruhan di bagian luar lensa, bukan bagian dalam, tetapi masalah penglihatan yang ditimbulkannya sangat mirip. Hingga setengah dari semua orang yang telah menjalani operasi katarak akan mengalami katarak sekunder.
Perawatan untuk katarak sekunder cepat dan tidak menyakitkan. Dokter akan menggunakan laser untuk membuat lubang di membran di belakang lensa buatan di mata (YAG laser capsulotomy). Kebanyakan orang akan melihat penglihatannya kembali normal beberapa hari setelah prosedur.