Indonesia menduduki posisi ke-4 sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.
Tercatat, sekitar 1 dari 3 anak dan perempuan usia produktif masih mengalami kekurangan atau defisiensi zat besi. Sebuah survei juga menunjukkan bahwa 50 persen ibu tidak tahu bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak pada kecerdasarn, terutama untuk anak.
Anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi masih menjadi salah satu ancaman serius yang tersembunyi bagi kesehatan bangsa dan bisa berdampak besar terhadap generasi muda. Hal ini menjadi pembahasan menarik dalam sesi program IdeaTalks bertajuk “Fueling the Future: Fighting Iron Deficiency Anemia, Empowering the Next Generation” di Jakarta, pada Sabtu (1/11/2025).
