Dalam penelitian tersebut, para partisipan terbagi menjadi empat kelompok menurut asupan sodium (dari hampir 3.000 mg/hari sampai lebih dari 8.000 mg/hari) dan kalium (dari hampir 1.300 mg/hari sampai lebih dari 1.700 mg/hari).
Para peneliti menemukan bahwa makin tinggi asupan kalium, making tinggi pula nilai tes kognitif. Di sisi lain, asupan natrium tinggi terkait dengan daya ingat yang menurun. Saat asupan garam diseimbangkan dengan kalium, nilai tes kognitif pun membaik. Oleh karena itu, menambah kalium dan mengurangi natrium ditemukan memiliki khasiat untuk otak.
Salah satu peneliti dari Tsinghua University, Ai Zhao, PhD., mengatakan bahwa memperbanyak kalium dan menekan kadar natrium dalam tubuh bisa bermanfaat untuk kesehatan kognitif lansia. Meski begitu, Ai menekankan bahwa asupan garam tidak memiliki dampak langsung terhadap kesehatan kognitif.
"Selain itu, efek asupan natrium dan kalium terhadap fungsi kognitif kemungkinan besar dipengaruhi oleh status penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular," tutur Ai dilansir Medical News Today.