Hasil penelitian ini menentang hipotesis lampau bahwa infeksi COVID-19 bisa memicu perlindungan terhadap infeksi SARS-CoV-2 di masa mendatang. Pada Oktober 2021, jurnal Nature sempat merilis berbagai studi yang menguatkan hipotesis bahwa terinfeksi COVID-19 bisa memperkuat imunitas seseorang.
Salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian terbaru tersebut, Ziyad Al-Aly, mengatakan bahwa ia dan tim sering mendengar bahwa infeksi COVID-19 membangun imunitas dan reinfeksi bukanlah masalah besar. Dengan studi ini, Ziyad menekankan bahwa infeksi dan reinfeksi COVID-19 harus dicegah.
"Sakit tenggorokan dan demam sehari atau dua hari? Kita bisa menoleransi. Yang dikhawatirkan adalah komplikasi lain akibat infeksi [SARS-CoV-2]," tutur Ziyad seperti dilansir Verywell Health.
Studi ini tidak mengungkapkan apakah imunitas akibat infeksi SARS-CoV-2 bisa mengurangi risiko reinfeksi. Akan tetapi, sebuah studi yang dimuat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada November 2021 memperingatkan bahwa imunitas infeksi COVID-19 tidak seandal imunitas vaksinasi COVID-19.
ilustrasi patuh menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri dan keluarga dari COVID-19 (pexels.com/Gustavo Fring)
Untuk ke depannya, Ziyad dan tim sudah merencanakan berbagai penelitian. Salah satunya adalah menginvestigasi bagaimana mengurangi risiko reinfeksi yang sekaligus mengurangi risiko komplikasi akibat COVID-19.
"Intinya, jika kamu pernah terkena COVID-19, lebih baik mencegah agar tidak terinfeksi lagi. Infeksi [SARS-CoV-2] tidaklah sejinak itu," tutur Ziyad.
Berbekal penelitian ini, memang lebih baik jika kita mencegah dan menjaga diri agar tidak terkena COVID-19 terus-menerus. Jika sekali saja sudah tidak enak, janganlah jemawa dan acuh terhadap reinfeksi COVID-19 karena bisa membahayakan diri dan sekitar. Jadi, selain vaksinasi primer serta booster, yuk, jaga protokol kesehatan, yaitu:
- Memakai masker berlapis ganda.
- Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik.
- Menjaga jarak dari kerumuunan 1,8–2 meter.
- Tidak keluar rumah jika merasa tidak fit.
- Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Menutup bersin atau batuk dengan siku bagian dalam atau tisu.