Kenali Jenis Pemeriksaan Fisik, Penting untuk Kesehatan

Intinya sih...
- Pemeriksaan fisik adalah tes rutin untuk memeriksa kesehatan secara menyeluruh dan mendeteksi tanda-tanda awal penyakit.
- Tujuannya adalah memeriksa kesehatan umum, memberikan rekomendasi kesehatan, dan mencari kondisi yang mendasari gejala jika ada.
- Pemeriksaan dapat mencakup pengukuran tinggi badan, pemeriksaan refleks tubuh, mendengarkan jantung dan paru-paru, serta pemeriksaan kulit dan payudara.
Pemeriksaan fisik adalah tes rutin yang dilakukan oleh dokter atau perawat untuk memeriksa kesehatan secara menyeluruh. Pemeriksaan ini memeriksa tubuh dengan melihat, merasakan, dan mendengarkan.
Pemeriksaan fisik juga dapat disebut pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan fisik rutin, atau pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan ini penting untuk memastikan kamu dalam kondisi kesehatan yang prima. Selain itu, ini juga merupakan tindakan pencegahan yang memungkinkan dokter mendeteksi tanda-tanda awal dari berbagai kondisi serius sebelum memburuk atau terjadi komplikasi.
Tujuan pemeriksaan fisik
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk:
- Memeriksa kesehatan secara umum.
- Memberikan rekomendasi tentang cara mencapai atau menjaga kesehatan yang baik.
- Mencari kondisi yang mendasari atau mengatasi gejala yang sedang dialami.
- Mendapatkan imunisasi atau vaksin.
- Mengajukan pertanyaan dan mendapatkan jawaban tentang kesehatan kamu.
- Memastikan kamu dalam kondisi kesehatan yang baik untuk melakukan pekerjaan yang memerlukan pemeriksaan fisik prakerja atau untuk berolahraga yang memerlukan pemeriksaan fisik olahraga.
Sebagian besar penyedia layanan kesehatan menyarankan kamu untuk menjalani pemeriksaan fisik setiap tahun.
Apa saja yang termasuk dalam pemeriksaan fisik pada orang dewasa dan anak?
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan di klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Penting bagi dokter maupun perawat untuk memastikan bahwa seseorang merasa nyaman selama pemeriksaan ini.
Sebelum pemeriksaan fisik dilakukan, tenaga kesehatan akan mengajukan berbagai pertanyaan terkait kondisi kesehatan dan riwayat medis. Riwayat medis adalah catatan gejala terkini seseorang serta faktor risiko dan masalah medis sebelumnya yang mungkin relevan.
Dokter atau perawat mungkin akan bertanya tentang:
- Penyakit atau kondisi medis yang pernah diidap di masa lalu dan saat ini.
- Operasi atau prosedur medis sebelumnya.
- Status imunisasi.
- Obat-obatan, vitamin, mineral, dan pengobatan herbal apa pun yang sedang dikonsumsi.
- Tanda dan gejala yang dirasakan saat ini, jika ada.
- Informasi gaya hidup, seperti pola makan dan olahraga, penggunaan tembakau dan alkohol, serta riwayat seksual dan reproduksi.
- Riwayat keluarga tentang kondisi kesehatan atau penyakit.
Apa saja yang termasuk dalam pemeriksaan fisik akan bergantung pada alasan dilakukannya tes, tetapi secara umum dapat mencakup:
- Pengukuran tinggi dan berat badan.
- Pemeriksaan hidung, mulut, tenggorokan, dan telinga.
- Merasakan denyut nadi di leher, selangkangan, atau kaki.
- Memeriksa refleks tubuh.
- Mendengarkan jantung dan paru-paru dengan stetoskop.
- Mengukur tekanan darah.
- Merasakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
- Meraba perut untuk memeriksa adanya kelainan.
Untuk bayi dan anak kecil, pemeriksaan fisik mungkin meliputi:
- Mengajukan pertanyaan tentang perkembangan mereka dan pertumbuhan
mengukur lingkar kepala. - Memeriksa perkembangan motorik halus, seperti meminta anak mengambil barang-barang kecil atau mengikat tali sepatu.
- Memeriksa perkembangan motorik kasar, dapat mencakup meminta anak berjalan, menaiki tangga, atau melompat.
- Melihat ke dalam mulut, mata, dan telinga.
- Mendengarkan dada.
- Memeriksa kesehatan alat kelamin.
- Mengetuk lutut untuk memeriksa refleks.
- Memeriksa kaki.
Terkadang, orang menjalani pemeriksaan fisik untuk memeriksa masalah atau kondisi kesehatan tertentu. Dalam kasus ini, tenaga kesehatan dapat melakukan tes khusus sebagai tambahan atau pengganti tes di atas. Tes khusus tersebut dipaparkan di bawah ini.
- Pemeriksaan kulit
Tujuannya untuk mencari pertumbuhan yang mencurigakan, tahi lalat, atau perubahan lain yang mungkin merupakan tanda kanker kulit.
Pemeriksaan ini sangat penting bagi orang-orang dengan faktor risiko kanker kulit, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.
Pemeriksaan ini biasanya melibatkan dokter yang memeriksa kulit pasien dari kepala hingga kaki.
- Pemeriksaan payudara klinis
Ini dilakukan untuk memeriksa kelainan di dalam dan di sekitar area payudara.
Selama pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan ujung jari untuk memeriksa seluruh payudara, termasuk area ketiak dan tulang selangka.
Jika ditemukan benjolan, dokter akan memperhatikan ukuran, bentuk, dan teksturnya serta memeriksa apakah benjolan tersebut mudah bergerak. Ini karena benjolan yang lunak, halus, bulat, dan dapat digerakkan cenderung merupakan kista nonkanker.
- Pap smear dan pemeriksaan panggul
Pap smear adalah pemeriksaan untuk kanker serviks. Perempuan sangat disarankan untuk mulai melakukan pemeriksaan ini pada usia 21 tahun. Setelahnya, pemeriksaan berikutnya dianjurkan setiap tiga tahun, selama perempuan tersebut memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat.
Setelah usia 30 tahun, Pap smear dianjurkan setiap lima tahun hingga usia 65 tahun.
Setelah usia 65 tahun, mayoritas perempuan tidak lagi memerlukannya.
Pemeriksaan panggul dapat dilakukan dengan atau tanpa Pap smear. Pemeriksaan panggul meliputi pemeriksaan vagina, serviks, dan vulva untuk mencari tanda-tanda infeksi menular seksual (IMS) atau kondisi lainnya.
- Pemeriksaan colok dubur/digital rectal exam
Pemeriksaan colok dubur adalah prosedur umum untuk memeriksa tanda-tanda kanker prostat pada laki-laki, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi atau mengalami gejala-gejala seperti: pendarahan rektal, perubahan kebiasaan buang air besar, darah dalam air mani atau urine, nyeri saat ejakulasi, dan kesulitan buang air kecil.
Pemeriksaan ini cepat dan umumnya tidak sakit, yang melibatkan pasien berdiri dan membungkuk ke depan atau berbaring dalam posisi fetal. Dokter kemudian memasukkan jari yang bersarung tangan dan dilumasi ke dalam rektum untuk memeriksa ukuran, tekstur, dan kelainan prostat, serta memeriksa dinding usus besar bagian bawah.
Yang diharapkan
Kamu dapat menjalani hari seperti biasa setelah selesai pemeriksaan fisik. Penyedia layanan kesehatan akan memberikan hasil pemeriksaan dan dokumen yang ditandatangani. Mereka juga akan menunjukkan hal-hal yang perlu diperhatikan. Dalam beberapa kasus, mereka dapat memberikan rujukan untuk menemui dokter spesialis, tergantung hasil tes.
Penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk menjalani tes tambahan guna membantu mereka memahami penyebab gejala, jika ada. Tes dapat mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal berikut:
- X-ray.
- Tes hitung darah lengkap.
- Elektrokardiogram (EKG).
- Tes stres.
- Urinalisis.
- Panel lipid.
Jika ada masalah setelah pemeriksaan fisik, penyedia layanan kesehatan mungkin meminta janji temu setelah tes untuk memantau hasilnya dan memastikan kamu dalam kondisi sehat.
Pemeriksaan fisik merupakan bagian rutin dari perawatan kesehatan. Dokter menggunakannya untuk memeriksa kesehatan umum kamu, mencari potensi masalah medis, dan memantau tanda dan gejala tertentu.
Apabila curiga kamu memiliki kondisi medis atau penyakit, dokter biasanya akan merekomendasikan pengujian diagnostik lebih lanjut.
Referensi
"What to expect during a physical exam." Medical News Today. Diakses Februari 2025.
"Pentingnya Pemeriksaan Rutin." Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI. Diakses Februari 2025.
"Physical exam." Canadian Cancer Society. Diakses Februari 2025.
"Annual Physical Examinations." WebMD. Diakses Februari 2025.
"Getting a Physical Examination." Healthline. Diakses Februari 2025.
"Physical Examination." Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.