ilustrasi anthrax atau antraks (phil.cdc.gov/James H. Steele)
Menurut Mayo Clinic, ada empat rute umum infeksi antraks, masing-masing dengan tanda dan gejala yang berbeda. Umumnya gejala berkembang dalam waktu enam hari setelah terpapar bakteri. Namun, gejala antraks inhalasi mungkin butuh waktu lebih dari enam minggu untuk muncul.
1. Antraks kulit (cutaneous anthrax)
Infeksi antraks yang berhubungan dengan kulit memasuki tubuh melalui kulit, biasanya melalui luka atau luka lainnya. Ini adalah rute penyakit yang paling umum dan paling ringan. Dengan pengobatan yang tepat, antraks kulit jarang berakibat fatal.
Tanda dan gejala antraks kulit meliputi:
- Benjolan yang timbul dan gatal menyerupai gigitan serangga yang bisa cepat berkembang menjadi luka yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
- Pembengkakan pada luka dan kelenjar getah bening di dekatnya.
- Terkadang ada gejala mirip flu, termasuk demam dan sakit kepala.
2. Antraks gastrointestinal
Infeksi antraks gastrointestinal terjadi akibat makan daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi. Ini dapat memengaruhi saluran pencernaan dari tenggorokan ke usus besar.
Tanda dan gejala antraks gastrointestinal meliputi:
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Sakit kepala.
- Kehilangan selera makan.
- Demam.
- Diare berdarah yang parah pada tahap akhir penyakit.
- Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan.
- Leher bengkak.
3. Antraks inhalasi
Antraks inhalasi berkembang saat seseorang menghirup spora antraks. Ini adalah bentuk penyakit yang paling mematikan dan sering kali berakibat fatal, bahkan dengan pengobatan sekalipun.
Tanda dan gejala awal antraks inhalasi meliputi:
- Gejala mirip flu selama beberapa jam atau hari, seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan, dan nyeri otot.
- Ketidaknyamanan dada ringan.
- Sesak napas.
- Mual.
- Batuk darah.
- Sakit saat menelan.
- Demam tinggi.
- Kesulitan bernapas.
- Syok, yaitu kondisi medis akut yang melibatkan kolapsnya sistem peredaran darah.
- Meningitis.
4. Antraks injeksi
Rute infeksi antraks yang baru diidentifikasi ini sejauh ini hanya dilaporkan di Eropa. Penularannya melalui suntikan obat-obatan terlarang.
Tanda dan gejala awalnya meliputi:
- Kemerahan pada area penyuntikan (tanpa area yang berubah menjadi hitam).
- Pembengkakan yang signifikan.
- Syok.
- Kegagalan banyak organ.
- Meningitis.