Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jantung berdebar (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)
ilustrasi jantung berdebar (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

Pernahkah kamu mengalami gejala jantung berdebar setelah minum obat flu atau obat batuk? Ternyata, keluhan ini memang sering terjadi dan bikin kondisi semakin tidak nyaman, padahal kita sedang sakit. 

Menurut keterangan di laman Badan POM RI (BPOM), obat flu pada umumnya mengandung dekongestan, antihistamin, dan analgesik-antipiretik. Beberapa perusahaan farmasi juga ada yang menambahkan antitusif atau ekspektoran untuk keluhan batuk. Keluhan jantung berdebar ini disebabkan oleh salah satu komponen obat yang terkandung di dalamnya.

Penasaran kenapa minum obat flu bisa menyebabkan jantung berdebar? Ketahui jawabannya dalam penjelasan berikut ini, ya!

1. Kandungan obat flu yang memicu jantung berdebar adalah dekongestan

ilustrasi obat flu (unsplash.com/Bermix Studio)

Satu sediaan obat flu umumnya mengandung beberapa komponen obat. Sering kali, komposisi yang terkandung dalam obat flu yaitu dekongestan, antihistamin, dan analgesik-antipiretik.

Menurut keterangan di laman BPOM, dekongestan adalah obat yang berfungsi untuk mengurangi keluhan hidung tersumbat, sementara antihistamin fungsinya adalah untuk mengurangi keluhan bersin-bersin dan pilek. Sementara itu, kandungan analgesik-antipiretik digunakan sebagai agen antinyeri dan penurun demam. Nah, dekongestan inilah yang bisa memicu keluhan jantung berdebar pada beberapa orang setelah minum obat flu.

2. Cara kerja dekongestan

ilustrasi obat (pexels.com/Anna Shvets)

Dekongestan merupakan salah satu kandungan yang umum pada obat flu. Cara kerjanya adalah dengan mempersempit pembuluh darah sehingga saluran napas menjadi lega, mengutip Medical News Today. Namun, efek mempersempit pembuluh darah juga terjadi pada semua pembuluh darah di tubuh.

Penyempitan pembuluh darah mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Inilah yang menyebabkan pada beberapa orang akan mengalami gejala jantung berdebar setelah menggunakan obat flu yang mengandung dekongestan. Contoh dekongestan yang dijadikan kombinasi pada obat flu adalah pseudoefedrin, fenilefrin, fenilpropanolamin, dan lainnya.

3. Efek samping dekongestan

ilustrasi jantung berdebar (pexels.com/RODNAE Productions)

Dekongestan memiliki efek samping meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Namun, perlu diingat bahwa efek samping ini tidak selalu muncul pada setiap orang, tergantung kondisi masing-masing.

Secara umum, peningkatan tekanan darah yang terjadi sifatnya minimal pada orang dengan tekanan darah yang normal, seperti dilansir Harvard Health Publishing. Karena efek samping inilah, orang-orang yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan penyakit jantung harus berhati-hati dan menghindari obat flu yang mengandung dekongestan.

Seperti dijelaskan di laman Pharmacy Times, pada sebuah penelitian metaanalisis, ditemukan bahwa pseudoefedrin meningkatkan tekanan darah sistol dan detak jantung. Peningkatan tekanan darah dan detak jantung ini berkorelasi dengan makin meningkatnya dosis dan dalam bentuk formulasi immediate release.

4. Kontraindikasi dekongestan

ilustrasi hipertensi (pixabay.com/stevepb)

Mengutip Medscape, pseudoefedrin kontraindikasi pada penderita hipertensi berat. Hal itu disebabkan adanya peningkatan tekanan darah saat menggunakan dekongestan, sehingga dikhawatirkan tekanan darah akan makin meningkat.

Selain itu, penggunaan pseudoefedrin pada penderita hipertensi ringan dan sedang juga harus hati-hati. Maka dari itu, penggunaan obat flu yang mengandung dekongestan pada penderita hipertensi dan penyakit jantung harus di bawah pengawasan dokter.

5. Alternatif

ilustrasi semprot hidung (unsplash.com/Diana Polekhina)

Apabila kamu merasa terganggu dengan keluhan jantung berdebar setelah menggunakan obat flu, maka kamu bisa menghindari obat flu yang mengandung dekongestan. Untuk membantu mengurangi nyeri atau demam saat flu, kamu bisa menggunakan parasetamol. Obat ini juga dapat meringankan sakit kepala dan nyeri telan yang kadang juga menyertai flu.

Dilansir Harvard Health Publishing, penggunaan obat berjenis CTM juga dapat membantu meringankan keluhan bersin-bersin dan hidung berair. Penggunaan semprot hidung dengan kandungan saline juga dapat menjadi alternatif untuk membantu meringankan hidung tersumbat dan mengencerkan lendir. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan humidifier untuk meredakan hidung tersumbat.

Jadi, keluhan jantung berdebar setelah minum obat flu disebabkan oleh kandungan dekongestan. Jika tekanan darahmu normal, maka keluhan ini umumnya bukan masalah yang serius.

Apabila kamu merasa tidak nyaman dengan keluhan tersebut, kamu bisa menghindari obat flu yang mengandung dekongestan. Namun, jika ada riwayat tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, maka penggunaan obat flu sebaiknya atas saran dokter.

Referensi

WebMD. "Medicines That Can Raise Heart Rate". Diakses pada November 2024.
Harvard Health Publishing. "Over-the-Counter Cold and Flu Medicines Can Affect Your Heart". Diakses pada November 2024.
Medscape. "Pseudoephedrine (Sudafed, Nexafed)". Diakses pada November 2024.
Pharmacy Times. "Pseudoephedrine: Uses, Indications, and Adverse Effects". Diakses pada November 2024.
Medical News Today. "Decongestants". Diakses pada November 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team