ilustrasi hujan (pexels.com/Genaro Servín)
Musim hujan membuat banyak orang cenderung malas mencuci tangan atau mengganti pakaian. Padahal, pakaian lembap usai kehujanan bisa menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur yang memicu infeksi kulit. Begitu juga dengan sepatu basah yang sering dipakai berulang kali tanpa dijemur, bisa menimbulkan masalah pada kaki seperti kutu air atau bau tidak sedap.
Selain itu, air hujan yang tercampur dengan debu atau kotoran jalanan bisa menempel di kulit dan menyebabkan iritasi. Mandi air hangat dan mengganti pakaian bersih setelah beraktivitas di luar saat hujan dapat membantu mencegah berbagai penyakit kulit maupun infeksi saluran pernapasan.
Musim hujan seharusnya bukan alasan untuk selalu khawatir, melainkan pengingat agar lebih peduli pada kebersihan diri dan lingkungan. Menjaga daya tahan tubuh, memastikan rumah tetap bersih, dan menghindari genangan air bisa menjadi langkah sederhana yang berdampak besar. Jadi, sudah siapkah kamu menghadapi musim hujan dengan tubuh yang tetap sehat dan tahan terhadap serangan virus maupun bakteri?
Referensi
"Dengue Fever: Why Cases Spike During the Rainy Season". Bali International Hospital. Diakses pada November 2025.
"The Most Common Diseases during the Wet Season". Prime Plus Medical. Diakses pada November 2025.
"Under the Weather: Climate, Ecosystems, and Infectious Disease." National Library of Medicine. Diakses pada November 2025.
"IGI Researchers Study How Rainy Season Awakens Bacteria – and the Viruses that Hunt Them". IGI. Diakses pada November 2025.