Kesulitan mengelola emosi (disregulasi emosi) adalah bagian utama dari hidup dengan ADHD, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 70 persen penderita ADHD cenderung merasa lebih tidak sabar dibanding orang tanpa ADHD. Mereka juga mungkin merasa lebih frustrasi dibandingkan dengan orang tanpa kondisi tersebut.
Orang dewasa dan anak-anak dengan ADHD lebih mungkin untuk:
- Memiliki ledakan kemarahan.
- Merasa tidak sabar.
- Menentang otoritas.
- Mudah tersinggung.
- Mengalami konflik.
- Menjadi lebih bersemangat.
- Merasakan emosi lebih intens.
- Mengtasi stres dan kecemasan.
Kontrol impuls
Karena ADHD memengaruhi pengendalian impuls, ini dapat memengaruhi respons emosional seperti kemarahan. Menurut buku Attention-Deficit Hyperactivity Disorder: A Handbook for Diagnosis and Treatment, ini mungkin termasuk orang dengan ADHD yang mengalami kesulitan dengan:
- Mengatur respons terhadap frustrasi dan ketidaksabaran.
- Mengontrol emosi.
- Mengatur kemarahan dan respons marah.
- Berbicara sebelum berpikir.
Rasa kewalahan
Menurut Children and Adults with Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (CHADD), orang dengan ADHD dapat merasa terbebani oleh hal-hal seperti tanggung jawab sehari-hari, manajemen waktu, kesulitan dalam hubungan, dan lingkungan yang menstimulasi. Hal ini dapat menimbulkan frustrasi, yang terkait dengan ledakan emosi dan mudah tersinggung.
Obat-obatan
Sebuah tinjauan dari Yale tahun 2017 menemukan bahwa sebagian besar obat ADHD tidak meningkatkan iritabilitas. Namun, obat-obatan yang berasal dari amfetamin (Adderall) dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya iritabilitas.
Disregulasi emosi
Temuan pemindaian otak penderita ADHD menemukan bahwa:
- Meskipun otak non-ADHD dapat mengenali emosi positif dan negatif secara setara, tetapi otak orang dengan ADHD lebih cenderung memperhatikan emosi negatif.
- Otak orang dengan ADHD mungkin tidak memberi label pada emosi secepat dan seakurat otak non-ADHD.
- Otak orang dengan ADHD mungkin tidak terlalu terpengaruh oleh apakah pengalaman masa lalu itu positif atau negatif ketika bereaksi terhadap situasi saat ini.
- Otak penderita ADHD mungkin kurang mampu memberi label emosi pada suara dan wajah.