Ketakutan pasien rabies terhadap air bukan karena fobia psikis, melainkan karena rasa sakit yang menyiksa saat memaksakan diri minum air. Mereka juga tidak bisa menelan saliva atau air liurnya sendiri. Bahkan, rasa sakitnya diibaratkan seperti menelan pecahan kaca!
Mengutip Medi-Call, rasa sakit yang dirasakan pasien rabies saat menelan cairan disebabkan oleh kelumpuhan otot yang bertanggung jawab untuk menelan. Orang yang terkena rabies tidak bisa lagi mengontrol otot tersebut karena otaknya telah "dibajak" oleh virus rabies (RABV).
Karena tidak bisa menelan air, kematian bisa terjadi dengan cepat karena dehidrasi (kekurangan cairan). Jika sudah sampai di tahap hidrofobia, bisa dipastikan 99,9 persen pasien akan meninggal dalam beberapa hari. Walau sudah diberikan cairan melalui infus, tetap tidak akan tertolong.
Hidrofobia adalah karakteristik dari rabies tipe ganas (furious rabies), yang memengaruhi 80 orang yang terinfeksi rabies. Ciri klasik rabies lainnya adalah kesadaran yang berfluktuasi, kondisi mental yang berubah, aerofobia (takut angin atau udara segar), kejang fobia atau inspirasi, dan sinyal stimulasi otonom. Kematian terjadi biasanya 5,7 hari pada pasien yang menunjukkan rabies ganas setelah gejala pertama, mengutip laporan dalam jurnal Clinical Case Reports tahun 2018.