ilustrasi tidur dengan mata terbuka atau nocturnal lagophthalmos (pexels.com/João Jesus)
Nocturnal lagophthalmos biasanya berhubungan dengan masalah pada otot atau saraf wajah. Apa pun yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada otot orbicularis oculi (otot penutup kelopak mata), bisa menyebabkan tidur dengan mata terbuka. Beberapa contohnya meliputi:
- Bell's palsy.
- Trauma atau cedera.
- Stroke.
- Tumor, atau operasi untuk mengangkat tumor di dekat saraf wajah, seperti neuroma akustik.
- Penyakit neuromuskular.
- Kondisi autoimun, seperti sindrom Guillain-Barré.
- Sindrom Moebius, suatu kondisi langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf kranial.
Bisa juga disebabkan oleh infeksi, antara lain:
- Penyakit Lyme.
- Cacar air.
- Penyakit gondok.
- Polio.
- Kusta.
- Difteri.
- Botulisme.
Nocturnal lagophthalmos juga bisa disebabkan oleh kerusakan fisik pada kelopak mata. Operasi kelopak mata atau jaringan parut akibat luka bakar atau cedera lainnya dapat merusak kelopak mata dan membuatnya sulit untuk menutup sepenuhnya. Mata menonjol (exophthalmos) yang disebabkan oleh oftalmopati penyakit Graves, suatu kondisi yang biasa terlihat pada orang dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), juga dapat membuat kelopak mata menjadi lebih sulit untuk ditutup.
Bagi sebagian orang, tidur dengan mata terbuka tidak diketahui penyebabnya. Ini mungkin juga diturunkan dalam keluarga. Yang lebih jarang terjadi, bulu mata bagian atas dan bawah yang sangat tebal dapat menghalangi seseorang untuk dapat menutup mata sepenuhnya pada malam hari.