ilustrasi tidur (pixels.com/Craig Adderley)
Saat ini, belum banyak penelitian atau studi terbaru untuk memperkuat korelasi antara mimpi buruk dengan kebiasaan tidur setelah makan. Namun, berdasarkan penjelasan di atas, terutama soal terganggunya kinerja otak akibat terlelap setelah makan, ada kemungkinan mimpi buruk memang terjadi karena pendeknya rentang waktu antara tidur dan makan.
Apabila merujuk pada waktu sahur, jarak antara makan dan tidur cenderung sangat dekat. Sementara, dilansir Sleep Foundation, para ahli merekomendasikan untuk makan 2 hingga 4 jam sebelum tidur. Itu artinya, tidur setelah makan sahur tidaklah dianjurkan.
Terlepas dari persoalan mimpi buruk, tidur setelah sahur memang bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Pasalnya, tidur setelah makan tidak memberi tubuh waktu yang cukup untuk mencerna makanan. Hal ini dapat mengundang gangguan pencernaan, seperti kembung, mulas, gas, dan refluks asam lambung. Jadi, untuk menghindari berbagai macam masalah kesehatan, sebaiknya hindari tidur setelah makan sahur.
Referensi
“Eating Before Bed & Nightmares.” Restonic. Diakses pada Maret 2025.
“Does Eating Before Bed Cause Nightmares?” Hibermate. Diakses pada Maret 2025.
“Dreams of the Rarebit Fiend: Food and Diet as Instigators of Bizarre and Disturbing Dreams (2015).” Academia. Diakses pada Maret 2025.
“Eating Before Bed: Effects on Sleep and Health.” Healthline. Diakses pada Maret 2025.
“Is It Bad to Eat Before Bed?” Sleep Foundation. Diakses pada Maret 2025.
“Junk Food Diet May Disrupt Sleep by Altering Brain Activity.” New Scientist. Diakses pada Maret 2025.
“Is Late-Night Eating Bad for Your Brain?” Alzheimer’s Drug Discovery Foundation. Diakses pada Maret 2025.