ilustrasi orang mendapatkan vaksin (pexels.com/gustavo-fring)
Mengutip WHO, berbagai vaksin COVID-19 yang saat ini dalam pengembangan atau telah disetujui diharapkan dapat memberikan setidaknya beberapa perlindungan terhadap varian virus baru, karena vaksin menghasilkan respons imun yang luas yang melibatkan berbagai antibodi dan sel.
Oleh karena itu, perubahan atau mutasi pada virus seharusnya tidak membuat vaksin menjadi tidak efektif sama sekali. Jika salah satu dari vaksin ini terbukti kurang efektif terhadap satu varian atau lebih, komposisi vaksin dapat diubah untuk melindungi dari varian tertentu.
Data mengenai varian baru virus corona terus dikumpulkan dan dianalisis. WHO yang bekerja sama dengan peneliti, pejabat kesehatan, dan ilmuwan terus berupaya memahami bagaimana varian baru memengaruhi perilaku virus, termasuk dampaknya terhadap efektivitas vaksin, jika ada. Ini adalah area di mana bukti masih awal dan berkembang dengan cepat.
Sementara berbagai varian masih dipelajari, kita perlu melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan penyebaran virus untuk mencegah mutasi yang dapat mengurangi kemanjuran vaksin yang ada.
Selain itu, produsen dan program yang menggunakan vaksin mungkin harus menyesuaikan dengan evolusi virus penyebab COVID-19. Misalnya, vaksin mungkin perlu mengandung lebih dari satu strain saat pengembangan, penyuntikan booster, dan perubahan vaksin lainnya yang mungkin dibutuhkan.
Uji coba juga harus dirancang dan dipelihara untuk memungkinkan setiap perubahan terhadap efikasi untuk dinilai, dan harus memiliki skala dan keragaman yang cukup untuk memungkinkan interpretasi yang jelas. Studi tentang dampak vaksin saat digunakan juga penting untuk memahami dampaknya.