ilustrasi tindakan operasi (unsplash.com/Olga Kononenko)
Penanganan kerusakan saraf vagus bergantung pada penyebab yang mendasarinya serta tingkat keparahan gejalanya.
Berikut beberapa opsi perawatan yang tersedia:
- Pengobatan medis: Obat-obatan, seperti prokinetik untuk membantu pergerakan makanan dalam saluran pencernaan, atau obat pengatur detak jantung, bisa diresepkan tergantung pada gejala yang muncul.
- Terapi listrik (vagus nerve stimulation): Alat stimulasi saraf vagus bisa digunakan untuk membantu memperbaiki fungsi saraf ini, terutama pada pasien dengan kondisi seperti epilepsi atau depresi berat.
- Perubahan gaya hidup: Mengelola penyebab yang mendasari, seperti mengontrol kadar gula darah, serta menerapkan diet sehat bisa membantu mengatasi gejala kerusakan saraf vagus.
- Operasi: Pada beberapa kasus, jika penyebab kerusakan saraf vagus adalah tumor atau kondisi fisik lain, operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan tekanan pada saraf.
Kerusakan saraf vagus bisa berdampak signifikan pada kesehatan seseorang karena perannya dalam berbagai fungsi tubuh. Mengenali gejala-gejalanya sejak dini bisa mengelola kondisi ini dengan baik.
Referensi
Kenny, Brian J., and Bruno Bordoni. “Neuroanatomy, Cranial Nerve 10 (Vagus Nerve).” StatPearls - NCBI Bookshelf, November 7, 2022.
Huang, Hsueh-Hsin, Tuan-Jen Fang, Hsueh-Yi Li, and Shy-Chyi Chin. “Vagus Nerve Paralysis Due to Skull Base Fracture.” Auris Nasus Larynx 35, no. 1 (March 1, 2008).
Rangon, Claire-Marie, and Adam Niezgoda. “Understanding the Pivotal Role of the Vagus Nerve in Health from Pandemics.” Bioengineering 9, no. 8 (July 29, 2022).