ilustrasi sayur dan buah (unsplash.com/ja ma)
Selain menjaga kebersihan, drg. Anisa menyarankan untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah. Dengan vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur serta buah, maka kesehatan gusi lebih terjaga.
Jadi, konsumsi apa yang lebih baik dihindari pasien kawat gigi? Pertama adalah makanan dan minuman manis. Karena sulit membersihkan rongga mulut, risiko gigi berlubang di kalangan pasien kawat gigi jauh lebih besar. Selain makanan dan minuman manis, drg. Anisa tidak menyarankan makanan terlalu keras atau lunak.
Jika pasien sensitif terhadap rasa sakit, makanan lunak dan mudah dicerna, seperti bubur, bisa dipilih. Namun, jika pasien biasa saja, maka tidak apa-apa untuk mengonsumsi makanan seperti biasa. Selama 7 hari pertama, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang terlalu keras.
“Mungkin kalau pertama, ada kecenderungan mudah lepas. Seiring perjalanan waktu, pasien bisa lebih menyesuaikan ... lebih pintar kalau sudah lama pakainya,” papar drg. Anisa.
ilustrasi kawat gigi atau behel atau brace (pixabay.com/hattex)
Bukan sekadar gaya atau tren, memasang behel adalah perawatan medis. Tak bisa di sembarangan tempat dan dipasang sembarang orang, kawat gigi yang terpasang dengan benar bisa membantu menyesuaikan posisi gigi demi kenyamanan mengunyah dan estetika rongga mulut.
Sebagai penutup, drg. Anisa menyarankan untuk mencari informasi yang jelas sebelum memasang behel. Jangan ragu untuk mencari opsi tempat lain hingga dapat yang pas. Selain itu, carilah dokter gigi yang nyaman dan siap menjawab.
“Usahakan cari dokter yang nyaman dan siap menjawab agar kalian tidak bertanya-tanya sendiri, karena pemasangan behel itu harus jelas," kata drg. Anisa.
Bukan di sembarangan tempat yang menawarkan harga murah, behel memang tergolong mahal. Agar tidak salah pilih, drg. Anisa menyarankan untuk menabung terlebih dahulu. Saran terakhir, pasien harus siap dan ekstra sabar merawat kebersihan gigi dan menjaga pola makan sehari-hari.