Dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak, Dr. Zemmar melihat adanya perubahan tak umum pada aktivitas gelombang otak. Secara spesifik, terlihat perubahan osilasi neural terutama pada gelombang gamma.
Dilansir WebMD, osilasi neural pada otak dikelompokkan berdasarkan frekuensi atau kecepatannya. Gelombang gamma memiliki frekuensi tertinggi, yaitu antara 30–100 hertz. Gelombang gamma terlibat dalam fungsi kognitif dan memori.
Selain gamma, Dr. Zemmar mengatakan bahwa terlihat keanehan pada gelombang delta, theta, alpha, dan beta. Alhasil, abnormalitas pada gelombang otak sebelum dan sesudah meninggal ini mengaktifkan berbagai fungsi (konsentrasi, mimpi, persepsi, hingga memori) pada pasien seakan-akan ia sedang mengalami kilas balik.
"Melalui osilasi yang terlibat dalam daya ingat, otak memutar memori kejadian hidup terakhir sebelum meninggal dunia, mirip seperti yang tercatat pada berbagai pengalaman menjelang kematian atau near death experiences," tulis Zemmar.