ilustrasi kolposkopi (pexels.com/Gustavo Fring)
Kolposkopi adalah prosedur rutin, dan komplikasi jarang terjadi, meskipun kamu mungkin akan merasa sakit setelahnya.
Dokter mungkin mengaplikasikan perban cair ke leher rahim setelah prosedur untuk menghentikan pendarahan. Jika begitu, kamu mungkin mengalami keputihan berwarna cokelat atau hitam, atau bisa terlihat seperti bubuk kopi. Jangan khawatir, ini akan hilang dalam beberapa hari.
Segera hubungi dokter jika menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti:
- Demam 38 derajat Celcius atau lebih.
- Keputihan yang berat, kuning, dan bau.
- Sakit parah di perut bagian bawah yang tidak hilang dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
- Pendarahan vagina yang berlangsung lebih dari tujuh hari.
Selalu ada risiko bahwa hasil tes tidak benar. Walaupun jarang, tetapi ini tetap bisa terjadi. Selain itu, ada kemungkinan sel-sel abnormal kembali, bahkan setelah dokter mengangkatnya. Itulah kenapa penting untuk terus melakukan Pap smear dan pemeriksaan rutin.
Kolposkopi adalah prosedur sederhana yang relatif tidak sakit, yang dapat memberi kamu ketenangan pikiran dari rasa khawatir.
Kolposkopi membantu dokter mengidentifikasi kanker atau sel pra kanker secara dini, sehingga kamu bisa segera mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Referensi
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada April 2024. Colposcopy.
Cleveland Clinic. Diakses pada April 2024. Colposcopy.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada April 2024. Colposcopy.
Planned Parenthood. Diakses pada April 2024. What is a colposcopy?
WebMD. Diakses pada April 2024. What’s a Colposcopy?